Sponsor

Sponsor
LIVE CASINO INDONESIA

KOLEKSI

Thursday, November 18, 2010

PTK SEJARAH 022

Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Sumbang Saran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas ………………………………………Tahun Pelajaran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984: 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.
Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teaching is primarily and always the stimulation of learner (Wetherington, 1986: 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai factor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada metode pengajaran dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Sejarah, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Sumbang Saran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas ………………………………………Tahun Pelajaran 2002/2003”.

B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah siswa kelas ……………………………………………….
  2. Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran terhadap motivasi belajar siswa kelas ……………………………………………….

C. Tujuan Penelitian
Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran pada siswa ……………………………… tahun pelajaran 2001/2002.
  2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan gabunga metode ceramah denga metode sumbang saran pada siswa kelas ……………………………… tahun pelajaran 2001/2002.

D. Manfaat Penelitian
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran dalam pembelajaran Sejarah.
2. Guru-guru Sejarah perlu memanfaatkan teknik gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Metode Ceramah adalah:
Cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar.
2. Metode Sumbang Saran adalah :
Suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.
3. Hasil Belajar Sejarah, adalah:
Hasil yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal atau tes dari guru setelah proses mengajar berlangsung dalam satu pokok bahasan selesai.
F. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ………………………………
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2002/2003.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ……………..

1 comment: