Sponsor

Sponsor
LIVE CASINO INDONESIA

KOLEKSI

Friday, November 19, 2010

PTK BIMBINGAN KONSELING 031

Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ Dengan Bimbingan dan Motivasi

 
BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini berarti sekolah turut pula bertanggungjawab tercapainya suatu tujuan, yang telah ditetapkan.
Perlu dipahami bahwa masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda-beda ada yang memiliki daya serap yang cepat ada yang sedang ada yang rendah. Karena berbedaan inilah yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar sedang siswa yang pandai akan jenuh apabila proses pembelajaran disamakan dengan yang lambat belajar atau mengalami kesulitan belajar.
Oleh sebab itu agar proses belajar mengajar berjalan dan berhasil dengan baik perlu mengadakan bimbingan belajar dan motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar dan penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana siswa berada, guru harus memahami semua siswa dalam satu kelas yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan memahami ciri, sifat dan kemampuan masing-masing individu memudahkan guru dalam memberikan bimbingan dan motivasi belajar.
Belajar adalah inti dari kegiatan sekolah, maka guru berkewajiban untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dengan cara memberikan bimbingan yang sesuai kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan. Ketercapaian perkembangan siswa diperlukan tiga komponen pokok : 1) program kurikulum; 2) administrasi, 3) bimbingan belajar yang terarah. Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang integral.
Bimbingan di sekolah, sangat diperlukan guna membantu siswa dalam mengatasi permasalahannya, dalam masalah belajar atau masalah pribadi siswa. (Pedoman BP.SD, 1994 ). Bimbingan siswa harus memiliki prinsip dasar yang kuat sebagai landasan pelaksanaannya, sehingga bimbingan dan motivasi belajar merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan di sekolah.
Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan, dihadapkan pada tugas pokok untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik, kecerdasan, ketrampilan serta budi pekerti yang luhur merupakan unsur daripada tujuan pendidikan di sekolah. Guru berkewajiban untuk memberikan bimbingan dan motivasi belajar pada kesulitan yang sangat mendasar.
Bimbingan dan motivasi belajar ini diberikan secara khusus oleh guru kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam bidang pembelajaran ini, agar mereka dapat mandiri, memiliki kepercayaan diri, sehingga lama kelamaan mereka akan dapat memecahkan masalahnya sendiri.
Bimbingan pribadi berfungsi untuk mengembangkan potensi manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda. Potensi tersebut berkembang menjadi suatu kemampuan tertentu dalam sifat-sifat yang nampak pada diri seseorang tidak ada yang persis sama, itulah keunikan seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak kurang atau jelek, seseorang akan merasa rendah diri, menutup diri, maka dengan keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak baik, seseorang akan merasa besar kepala, sombong dan acuh.
Pada siswa perlu memahami hal ini semua. Siswa harus mampu mengembangkan sikap positif, menerima dengan lapang dada atas kekurangannya, berakal dan berusaha memperkecil atau mengatasi keurangan-kekurangan tersebut. Sebaiknya bersyukurlah bagi mereka yang memiliki kelebihan. Ciri-ciri dan kemampuan yang kurang diterima dan dihargai dengan sikap yang wajar, arif, dan bijaksana, tidak perlu disesali yang penting ada usaha utnuk memperbaiki, sedangkan ciri-ciri dan kemampuan yang sudah baik harus dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan.
Tugas guru adalah menumbuh kembangkan modalitas siswa dengan bimbingan dan motivasi belajar sebab kenyataan di lapangan nilai pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi selalu rendah mencapai nilai rata - rata 59. Dengan rendahnya nilai tersebut berarti siswa mengalami kesulitan belajar yang mendasar. Karena rendahnya prestasi belajar ini merupakan salah satu indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan belajar yang serius.
Melihat harapan dan kenyataan di lapangan seperti itu, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : "Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ Dengan Bimbingan dan Motivasi ".
Dengan harapan dapat memberikan salah satu alternatif sebagai solusi dalam upaya mengatasi kurang berhasilnya dalam pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi kelas VIII-B, yang selama ini dikeluhkan oleh berbagai kalangan, baik orang tua, masyarakat, guru dan sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ?
2. Bagaimana bimbingan dan motivasi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?


C. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengatasi bahwa bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui cara memberi bimbingan dan motivasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas maka hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : "Bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi pada materi Psikologi Remaja siswa MTs Negeri ............, Kabupaten ............ ".

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah sebagai berikut :
1. Bagi siswa, dengan menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki segala kelemahan dan kesulitan belajar yang dihadapi melalui bimbingan dan motivasi. Karena siswa telah termotivasi maka mereka akan menggerakkan daya upaya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
2. Bagi guru, dengan menyadari kewajiban dan tanggung jawab dalam membantu perkembangan siswa melalui kritik diri akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran, bimbingan dan motivasi untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, menemukan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa serta sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kerjasama dan kreatifitas guru.

F. Ruang Lingkup Penelitian
Bimbingan dan motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa itu banyak macamnya. Untuk menghindari uraian yang panjang lebar, dalam penelitian tindakan ini penulis batasi pada “Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja pada Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ dengan Bimbingan dan Motivasi“, pada fokus Psikologi Remaja dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
G. Definisi Operasional
Dengan berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan ruang lingkup penelitian tindakan di atas beberapa istilah yang digunakan dijabarkan operasionalnya demi kejelasan, ketegasan serta untuk menghindari salah pemahaman, salah pengertian dalam menginterprestasikan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang kepada orang lain (murid) yang dirasa bermasalah dengan harapan murid itu dapat menerima keadaan sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, HM, Arifin (1992 : 4).
2. Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk menggerakkan daya upaya suatu aktivitas tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan, Sukari Setijono, (1992 : 56). Motivasi ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi butuh latihan dan dorongan.
3. Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dipusatkan pada analisis refleksi, terhadap apa yang aktual terjadi di dalam kelas. Dalam hal ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan interaksi siswa - siswa, guru - siswa dan bahan atau tugas-tugas pembelajaran yang digunakan yang teramati selama pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dengan materi Psikologi Remaja berlangsung, Me. Niff; (1992). Tujuannya adalah untuk mengetahui, mengerti, mengkaji dan menemukan “makna” di balik realitas sosial yang terjadi selama pembe-lajaran Bidang Bimbingan Pribadi dengan materi Psikologi Remaja berlangsung di dalam kelas. Berdasarkan makna yang terungkap kemudian disusun program tindakan “Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja dengan Bimbingan dan Motivasi pada Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............, Kabupaten ............ “.
4. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, melalui aktivitas yang dilakukan secara dasar untuk memperoleh sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar tidak dapat diketahui tanpa diadakan penilaian (W.J.S. Poerwadarminta, 1984). Penilaian adalah suatu tindakan atau suatu prosentase menentukan nilai dari pada suatu atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu, Wayan Nur Hasana, D.B, (1983).

1 comment: