tag:blogger.com,1999:blog-32349901623039118462024-02-08T07:10:52.852-08:00KUMPULAN JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELASKumpulan Judul Referensi Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah Maupun Skripsi Pendidikan yang dapat anda download sebagai bahan acuan penulisan andaD. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-88993266654739753172010-11-19T01:56:00.000-08:002011-02-15T06:14:44.904-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 032<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span lang="id-ID"><i>Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Sosial Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat Siswa Kelas 8.G Semester II MTs Negeri ........... dengan Bimbingan dan Konseling</i></span></span></b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"><i> </i></span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b> </b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B A B I </b></span></span></span> </div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Salah satu tujuan nasional yang tersurat dalam Pembukaan UUD Republik Indonesia tahun 1945 ialah “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam ketetapan MPR RI No. II/ MPR/ 1993 </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Bab IV secara tersurat telah mencantumkan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut : </span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.69in; margin-right: 0.26in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"><i>Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu mauusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan </i></span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"><i>Pribadi serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi pada masa depan. Iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan kreatif, inovatif dan berkeinginan untuk maju. (GBHN 1993:85)</i></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 1.18in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Berkaitan dengan tujuan tersebut diatas maka masalah pendidikan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar, memerlukan keterlibatan dan kerjasama beberapa pihak serta unsur yang ada didalamnya.<a name='more'></a></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu "Tanggung jawab pendidikan ada pada lembaga-lembaga yang meliputi; lembaga keluarga, lembaga sekolah, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dan lembaga pemerintah: (Drs. M. Noor Syaln, 198(1: 19).</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Selain itu keberhasilan pendidikan juga ditentukan pula oleh beberapa faktor diantaranya: kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas dana, tenaga pendidik, metode dan partisipasi masyarakat.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Dalam kehidupan masyarakat yang semakin maju dan berkembang seperti sekarang ini persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat semakin kompleks, karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai kehidupan masyarakat. Persaingan di segala bidang semakin ketat, membuat semua orang berlomba untuk meraih kesuksesan. Akibatnya bagi mereka yang terlalu sibuk dengan urusannya menjadi lupa akan keberadaan dirinya sebagai anggota keluarga, dan </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">lupa perannya sebagai orang tua. Banyak orang tua yang lupa, bahwa dalam perkembangannya anak sangat membutuhkan kasih sayang, perhatian, serta bimbingan dari orang tua. Mereka melupakan bahwa pendidikan di keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama. Tanggung jawab melatih dan mengawasi anak diserahkan pada pembantu rumah tangga yang pendidikannya relatif rendah. Hal tersebut berdampak pada pendidikan anak, sehingga anak sering menghadapi persoalan yang kadang tidak dapat mereka pecahkan sendiri. Karena kenyataannya kemampuan dan sifat individu dalam mengatasi persoalan-persoalan itu tidak sama satu dengan yang lain. Ada individu yang sanggup mengatasi persoalannya tanpa ada bantuan orang lain. Tetapi tidak sedikit individu yang tidak sanggup mengatasi persoalannya sendiri, dengan demikian bantuan dan pertolongan orang lain sangat ia perlukan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Secara realita banyak sekali siswa yang sangat membutuhkan Bimbingan dan Konseling. Di sini sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan tidak bisa terlepas dari situasi kehidupan masyarakat, tentu saja sekolah harus membantu para siswa yang nota bene adalah sebagai calon anggota masyarakat. Sekolah harus dapat membantu agar siswa-siswanya mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Permasalahan tersebut kadang juga timbul akibat dari berubahnya pola hidup di masyarakat. Dalam situasi dan kondisi inilah Bimbingan dan Konseling di sekolah akan terasa sangat diperlukan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Bimbingan dan Konseling</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"> di sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan aktivitas belajar, mendorong pertumbuhan dan perkembangan sikap Pribadi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">dalam mempersiapkan diri untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Karena Bimbingan dan Konseling juga merupakan salah satu faktor penujang, tercapainya cita-cita Pendidikan Nasional, maka pelaksanaanya harus lebih ditingkatkan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Berpijak dari sinilah penulis ingin meneliti, apakah benar masalah Bimbingan dan Konseling di sekolah telah dilaksanakan dengan baik, sehingga kemungkinan besar problema yang dialami siswa dapat teratasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis memilih judul “</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"><i>Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Sosial Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat Siswa Kelas 8.G Semester II MTs Negeri ........... dengan Bimbingan dan Konseling”</i></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>B. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Di dalam ruang lingkup penelitian yang akan penulis uraikan antara lain : </span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bimbingan dan Konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">a. Pengertian Bimbingan dan Konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">b. Tujuan Bimbingan dan konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">c. Fungsi Bimbingan dan Konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">d. Prinsip pelaksanaan Bimbingan dan Konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">e. Peranan guru dalam memberikan Bimbingan dan Konseling</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Prestasi Belajar Bimbingan dan Konseling Bidang Bimbingan Sosial pada Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">a. Merespon secara positif terhadap tata krama</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">b. Observasi pergaulan siswa dilingkungan sekolah terutama dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">c. Mengimplementasikan tata krama dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">d. Mampu mengidentifikasikan norma-norma yang ada dalam lingkungan sekitar, keluarga, dan masyarakat</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Hubungan antara Bimbingan dan Konseling dengan aktivitas belajar Bimbingan Sosial Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: -0.06in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>C. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.98in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta dapat memberi arah dan tujuan yang jelas maka penulis merumuskan masalah dalam garis besar sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bagaimana partisipasi siswa dalam mengikuti Bimbingan dan Konseling di MTs Negeri ........... ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Apakah Bimbingan dan Konseling dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>D. Tujuan Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.98in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Untuk mengetahui partisipasi siswa dalam mengikuti Bimbingan dan Konseling di Kelas 8.G semester II di MTs Negeri ............ </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II di MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Untuk mengetahui hubungan Bimbingan dan Konseling dengan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.59in; text-indent: -0.3in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Pentingnya Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dari kegiatan penelitian ini, diharapkan nantinya memiliki manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun pentingnya penulisan ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Bagi Penulis</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan selesainya penulisan penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis khususnya wawasan mengenai seluk beluk penulisan tentang penelitian.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Bagi Guru BK atau Guru Kelas</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan adanya tulisan dapat memberikan masukan pengetahuan sekaligus dapat dijadikan pedoman di dalam memberikan Bimbingan dan Konseling di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>3. Bagi Orang Tua Siswa</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dapat menambah masukan untuk membantu guru agar dapat membimbing siswanya dalam meningkatkan prestasi belajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Asumsi dan Hipotesa</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Asumsi</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Untuk memenuhi dalam menganalisa data serta untuk menarik kesimpulan, maka perlu diambil asumsi sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.89in; text-indent: -0.39in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">a. Sumber belajar Bimbingan Konseling Bidang Bimbingan Sosial Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ........... adalah sama.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.89in; text-indent: -0.39in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">b. Semua siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ........... mendapat kesempatan menerima Bimbingan dan Konseling adalah sama.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>2. Hipotesa</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi (1987;316), "Hipotesa adalah dugaan yang menyatakan tentang keadaan parameter yang didasarkan atas tingkat kebenaran dari parameter itu."</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Adapun hipotesa yang perlu diuji kebenarannya melalui penelitian ini adalah :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">a. Dengan Bimbingan dan Konseling dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">b. Dengan Bimbingan dan Konseling tidak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Penegasan Istilah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Untuk menghindari kesalah pahaman maka sesuai dengan judul ini, ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan yaitu :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Hubungan</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud hubungan menurut W.J.S Purwadarminto adalah intruksi antara dua variabel yang saling mempengaruhi (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta;429). Jadi yang dimaksud hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan antara Bimbingan dan Konseling dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bidang Bimbingan Sosial di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Bimbingan dan Konseling</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud bimbingan sebagaimana diungkapkan oleh Mortesen dan Sehmuller (1964;3), bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan-layanan petugas ahli dengan mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapan-kecakapannya secara penuh sesuai penuh apa yang diharapkan (Erman Amti, Bimbingan dan Konseling, Derektorat Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 1991/1992;2) .</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sedangkan yang dimaksud dengan konseling sesuai dengan pendapat Edwin C. Lewis dalam Bruce and Shetzer (1974;17) adalah proses dengan mana pribadi yang bermasalah (siswa) dibantu untuk merasa dan bertindak dalam cara-cara yang lebih matang melalui interaksi pribadi yang tidak bermasalah (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang siswa mengembangkan tingkah laku-tingkah laku yang memungkinkannya menjadi lebih efektif dengan dirinya dan dengan lingkungannya. Jadi yang dimaksud dengan Bimbingan dan Konseling adalah suatu program yang bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sehinggga siswa dapat menemukan pemecahan sesuai dengan yang diharapkan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>3. Prestasi Belajar</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta;108). Yang penulis maksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang telah dicapai siswa dalam mata pembelajaran Bidang Bimbingan Sosial pada Materi Tata Krama dalam Kehidupan Bermasyarakat pada Siswa Kelas 8.G semester II MTs Negeri ..........., tahun pelajaran 2006/2007.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>4. Bimbingan Konseling (Bidang Pribadi)</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.7in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Kompetensi dasar yang diharapkan dari Bimbingan Konseling Bidang Pribadi ini adalah antara lain :</span></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata krama, serta nilai-nilai agama, adat istiadat, hukum dan kebiasaan yang berlaku.</span></span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Memiliki hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>5. Strategi Bimbingan</b></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa mengidentifikasikan perubahan-perubahan yang terjadi baik secara psikis maupun fisik. (untuk laki-laki dan perempuan)</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa dapat mengemukakan pendapatnya tentang perubahan fisik yang dialami</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa menyimpulkan tentang hasil-hasil kegiatan.</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa menyimak implikasi perubahan jasmani dan psikis serta kaitannya dengan perilaku atau pergaulan teman sebaya.</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>6. Tata Krama</b></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Pengertian Tata Krama</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama adalah sikap/tingkah laku yang harus dimiliki sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><br />
</div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam lingkungan sekolah</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sebagai siswa mau melaksanakan tata krama aturan yang berlaku disekolah antara lain :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">a. Datang ke sekolah sesuai dengan waktu yang ditentukan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 1in; text-indent: -0.21in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">b. Memakai seragam sekolah sesuai dengan hari yang telah ditentukan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">c. Pakaian seragam secara rapi, baju dimasukan dan memakai ikat ikat pinggang bagi anak putra.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">d. Tidak memakai pewarna rambut dan tidak memakai perhiasan dan bersolek yang berlebihan bagi anak putri.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">e. Bilamana datang terlambat minta izin masuk pada guru piket pada hari itu.</span></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam Masyarakat</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.81in; text-indent: -0.32in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> Adalah aturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat antara lain: </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"> 1. Apabila ada tetangga yang sakit menjenguk dan apabila ada yang meninggal ta’jiah.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> 2. Ikut dalam kegiatan Pribadi dilingkungan masyarakat (karang taruna, PKK, dan lain-lain)</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"> 3. Tidak membuat kerusuhan di lingkungan sekitar</span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam Keluarga</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Adalah aturan atau kebiasaan yang dilakukan dalam keluarga antara lain:</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">1. Apabila keluar rumah harus minta izin kepada orang tua</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">2. Berbicara dengan orang yang lebih tua harus dengan kata-kata yang sopan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">3. Memberi salam bila masuk rumah maupun keluar rumah</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">4. Bila makan bersama baiknya memberi kesempatan kepada orang tua untuk mengambil makanan terlebih dahulu.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><a href="http://www.ziddu.com/download/12604357/propBKPsikologiRemaja032.zip.html"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b> </span></span></a></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-78465683913616929872010-11-19T01:50:00.000-08:002010-11-19T01:50:36.502-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 031<div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ Dengan Bimbingan dan Motivasi</b></span></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b> </b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b> </b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b>BAB I</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini berarti sekolah turut pula bertanggungjawab tercapainya suatu tujuan, yang telah ditetapkan.<a name='more'></a></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Perlu dipahami bahwa masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda-beda ada yang memiliki daya serap yang cepat ada yang sedang ada yang rendah. Karena berbedaan inilah yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar sedang siswa yang pandai akan jenuh apabila proses pembelajaran disamakan dengan yang lambat belajar atau mengalami kesulitan belajar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Oleh sebab itu agar proses belajar mengajar berjalan dan berhasil dengan baik perlu mengadakan bimbingan belajar dan motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar dan penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana siswa berada, guru harus memahami semua siswa dalam satu kelas yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan memahami ciri, sifat dan kemampuan masing-masing individu memudahkan guru dalam memberikan bimbingan dan motivasi belajar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Belajar adalah inti dari kegiatan sekolah, maka guru berkewajiban untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dengan cara memberikan bimbingan yang sesuai kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan. Ketercapaian perkembangan siswa diperlukan tiga komponen pokok : 1) program </span></span></span><span style="color: blue;"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: x-small;"><span lang=""><a class="western" href="http://kurikul.um/"><span style="color: black;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;">kurikulum</span></span></span></a></span></span></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">; 2) administrasi, 3) bimbingan belajar yang terarah. Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang integral.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bimbingan di sekolah, sangat diperlukan guna membantu siswa dalam mengatasi permasalahannya, dalam masalah belajar atau masalah pribadi siswa. (Pedoman BP.SD, 1994 ). Bimbingan siswa harus memiliki prinsip dasar yang kuat sebagai landasan pelaksanaannya, sehingga bimbingan dan motivasi belajar merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan, dihadapkan pada tugas pokok untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik, kecerdasan, ketrampilan serta budi pekerti yang luhur merupakan unsur daripada tujuan pendidikan di sekolah. Guru berkewajiban untuk memberikan bimbingan dan motivasi belajar pada kesulitan yang sangat mendasar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bimbingan dan motivasi belajar ini diberikan secara khusus oleh guru kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam bidang pembelajaran ini, agar mereka dapat mandiri, memiliki kepercayaan diri, sehingga lama kelamaan mereka akan dapat memecahkan masalahnya sendiri.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bimbingan pribadi berfungsi untuk mengembangkan potensi manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda. Potensi tersebut berkembang menjadi suatu kemampuan tertentu dalam sifat-sifat yang nampak pada diri seseorang tidak ada yang persis sama, itulah keunikan seseorang.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dalam kehidupan sehari-hari keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak kurang atau jelek, seseorang akan merasa rendah diri, menutup diri, maka dengan keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak baik, seseorang akan merasa besar kepala, sombong dan acuh.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Pada siswa perlu memahami hal ini semua. Siswa harus mampu mengembangkan sikap positif, menerima dengan lapang dada atas kekurangannya, berakal dan berusaha memperkecil atau mengatasi keurangan-kekurangan tersebut. Sebaiknya bersyukurlah bagi mereka yang memiliki kelebihan. Ciri-ciri dan kemampuan yang kurang diterima dan dihargai dengan sikap yang wajar, arif, dan bijaksana, tidak perlu disesali yang penting ada usaha utnuk memperbaiki, sedangkan ciri-ciri dan kemampuan yang sudah baik harus dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan. </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Tugas guru adalah menumbuh kembangkan modalitas siswa dengan bimbingan dan motivasi belajar sebab kenyataan di lapangan nilai pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi selalu rendah mencapai nilai rata - rata 59. Dengan rendahnya nilai tersebut berarti siswa mengalami kesulitan belajar yang mendasar. Karena rendahnya prestasi belajar ini merupakan salah satu indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan belajar yang serius.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Melihat harapan dan kenyataan di lapangan seperti itu, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : "</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............ Dengan Bimbingan dan Motivasi</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> ".</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan harapan dapat memberikan salah satu alternatif sebagai solusi dalam upaya mengatasi kurang berhasilnya dalam pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi kelas VIII-B, yang selama ini dikeluhkan oleh berbagai kalangan, baik orang tua, masyarakat, guru dan sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Apakah bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.3in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Bagaimana bimbingan dan motivasi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>C. Tujuan Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bertolak dari rumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas bertujuan sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Untuk mengatasi bahwa bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Untuk mengetahui cara memberi bimbingan dan motivasi agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>D. Hipotesis Tindakan</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas maka hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : "Bimbingan dan motivasi dapat meningkatkan prestasi pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi pada materi Psikologi Remaja siswa MTs Negeri ............, Kabupaten ............ ".</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Manfaat Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;">Manfaat penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah sebagai berikut :</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bagi siswa, dengan menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki segala kelemahan dan kesulitan belajar yang dihadapi melalui bimbingan dan motivasi. Karena siswa telah termotivasi maka mereka akan menggerakkan daya upaya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;">2. Bagi guru, dengan menyadari kewajiban dan tanggung jawab dalam membantu perkembangan siswa melalui kritik diri akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran, bimbingan dan motivasi untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, menemukan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa serta sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kerjasama dan kreatifitas guru.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bimbingan dan motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa itu banyak macamnya. Untuk menghindari uraian yang panjang lebar, dalam penelitian tindakan ini penulis batasi pada “</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja pada Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>dengan Bimbingan dan Motivasi</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">“, pada fokus Psikologi Remaja</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i> </i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Definisi Operasional</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan ruang lingkup penelitian tindakan di atas beberapa istilah yang digunakan dijabarkan operasionalnya demi kejelasan, ketegasan serta untuk menghindari salah pemahaman, salah pengertian dalam menginterprestasikan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang kepada orang lain (murid) yang dirasa bermasalah dengan harapan murid itu dapat menerima keadaan sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>HM</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Arifin</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> (1992 : 4).</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk menggerakkan daya upaya suatu aktivitas tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Sukari Setijono</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, (1992 : 56). Motivasi ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi butuh latihan dan dorongan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dipusatkan pada analisis refleksi, terhadap apa yang aktual terjadi di dalam kelas. Dalam hal ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan interaksi siswa - siswa, guru - siswa dan bahan atau tugas-tugas pembelajaran yang digunakan yang teramati selama pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dengan materi Psikologi Remaja berlangsung, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Me. Niff</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">; (1992). Tujuannya adalah untuk mengetahui, mengerti, mengkaji dan menemukan “makna” di balik realitas sosial yang terjadi selama pembe-lajaran Bidang Bimbingan Pribadi dengan materi Psikologi Remaja berlangsung di dalam kelas. Berdasarkan makna yang terungkap kemudian disusun program tindakan “</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi Materi Psikologi Remaja dengan Bimbingan dan Motivasi pada Siswa Kelas VIII-B Semester II MTs Negeri ............, Kabupaten ............</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> “.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">4. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, melalui aktivitas yang dilakukan secara dasar untuk memperoleh sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar tidak dapat diketahui tanpa diadakan penilaian (W.J.S. Poerwadarminta, 1984). Penilaian adalah suatu tindakan atau suatu prosentase menentukan nilai dari pada suatu atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Wayan Nur Hasana</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, D.B, (1983).</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><a href="http://www.ziddu.com/download/12604288/propBKPengembanganSosial031.zip.html"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></a> </span></span></span></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-59273688067747492922010-11-19T01:35:00.000-08:002011-02-15T06:25:18.770-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 030<span style="font-size: large;"><b>FUNGSI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN (BP) DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)</b></span><br />
<br />
<b>BAB I<br />
PENDAHULUAN</b><br />
<br />
Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya sangat penting saja, bahkan sama sekali tidak bias dipisahkan dari kehidupan. Pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa atau Negara sebagian besar ditentukan oleh mutu pendidikannya.<br />
<a name='more'></a><br />
Sesuai dengan lajunya perkembangan dan kebutuhan yang ada pada masyarakat Indonesia dari tahun ketahun , untuk itu jumlahnya sekolah yang ada di Indonesia pun semakin lama makin bertambah pula, sehingga semakin banyak pula motivasi yang terjadi pada tiap-tiap sekolah yang mana selalu sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi sekarang ini jelas membawa dampak yang mengarah kepada penanganan yang perlu dipersiapkan, terutama dalam kaitanya dengan proses belajar mengajar disekolah. Mengingat hal – hal tersebut diatas, maka program bantuan terhadap siswa di sekolah juga perlu dipersiapkan dalam menanggani setiap masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajarnya.<br />
Berdasarkan pedoman pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang tercantum dalam kurikulum 1975 yaitu Buku Pedoman IIIC, ditetapkan program bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam membantu individu memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dalam proses belajarnya. Untuk memperoleh hasilk belajart yang maksimal diperlukan adanya aktivitas yang maksimal pula dari siswa pada dasarnya setiap siswa atau individu itu mempunyai aktivitas, namun potensi di antara mereka itu berbeda. Pembinaan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis diharapkan agar kadar aktifitas dari setiap individu akan lebih optimal.<br />
Pembinaan aktivitas belajar siswa di sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab sekolah yang dipercayakan kepada petugas bimbingan dan penyuluhan, guru bidang studi, pegawai tata usaha bahkan penjagha sekolah sekalipun. Seorang guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja tetapi berkewajiban pula memberikan pengarahan kepada siswa agar dapat meningkatkan aktivitas belajarnya.<br />
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal serta aktivitas belajar yang tinggi, tidak hanya ditentukan oleh guru saja, tetapi volume aktivitas belajar siswa juga ikut menentukan. Pada dewasa ini sebagian besar sekolah menengah telah menetapkan telah menetapkan seorang guru khusus yang menangani siswa atau individu yang bermasalah dalam hubungannyadengan proses belajarnya. Seorang guru khusus tersebut tidak lain adalah petugas bimbingan dan penyuluhan yang mampu dan ahli dalam bidangnya.<br />
A. Alasan Pemilihan Judul<br />
Pada anak sesuai siswa sekolah menengah, khususnya siswa SMU merupakan masa investasi dimana pada masa ini merupakan masa yang penuh potensi – potensi dalam mengembangkan bakat, minat, kemampuan serta ketrampilan yang ada pada diri mereka. Pada masa seperti ini siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, bukan berarti tidak menghadapi banyak tantangan justru pada masa muda seperti inilah tantangan yang dihadapi lebih kompleks dalam mengatasinya.<br />
Ketidak mampuan siswa dalam menghadapi hambatan – hambatan yang dialamainya akan mengakibatkan siswa menjadi pemalas, kegiatan – kegiatannya tidak terarah dan sulit dikontrol, egonya tinggi, ingin berhasil tanpa jerih payah yang seharusnya dilakukan, mudah frustasi dan mudah tersinggung, apabila pada saat resesi ekonomi dunia seperti dunia sekarang ini dimana tantangan selalu muncul. Salah satu penanggulanganya adalah perlunya kehadiran petugas bimbingan dan penyuluhan disekolah adalah diutamakan dalam hubungannya dengan proses belajarnya disekolah maupun dirumah.<br />
Program bantuan yang dilaksanakan oleh petugas bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah, dalam menjalankan tugasnya, petugas bimbingan dan penyuluhan harus dapat menjalin kerja sama yang baik dengan perangkat pendidikan yang lain seperti : Kepala Sekolah, Guru, Petugas Tata Usaha, Penjaga Sekolah bahkan masyarakat sekitarnya.<br />
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka penulis mengemukakan sebuah judul penelitian yaitu tentang “Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP) Dalam Menunjang Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PKn) Pada Siswa……………”<br />
B. Penjelasan Istilah<br />
Dalam hal ini penulis membatasi pada judul tersebut diatas dengan mengemukakan hal – hal sebagai berikut :<br />
1. Bimbingan (Guidance)<br />
Pengertian bimbingan disini adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu – individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan – kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu – individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.<br />
2. Penyuluhan<br />
Penyuluhan adalah suatu hubungan yang bersifat pribadi, yang dapat dilakukan dengan bertatap muka, dengan tujuan agar dapat mengambil keputusannya sendiri dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapinaya.<br />
3. Pengertian Belajar<br />
Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seorang seperti kelelahan atau yang disebabkan oleh obat – obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud adalah mencakup pengetahuan kecakapan dan tingkah laku. Belajar adalah dengan kematangan.<br />
4. Aktivitas Belajar<br />
Aktivitas belajar dari activity(Bahasa Inggris) yang berarti pelajaran atau kegiatan. Aktifitas disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka memperoleh pengetahuan dan pengalaman – pengalaman dalam proses belajar disekolah.<br />
Aktifitas belajar siswa meliputi :<br />
a) Peran serta siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah tanpa menunggu perintah dari guru.<br />
b) Kesiapan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tentang keperluan – keperluan atau perlengkapan – perlengkapan yang dibutuhklan dalam kegiatan belajar mengajar.<br />
c) Kemampuan Siswa dalam merencanakan, melaksanakan strategi belajarnya bail di sekolah maupun di rumah.<br />
5. Prestasi Belajar<br />
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam proses belajarnya sesuai dengan aktifiatas dan kemampuan siswa. Pada umumnya prestasi belajar siswa itu dinyatakan dalam bentuk nilai berskala. Siswa dapat dikatakan berprestasi tinggi apabila hasil belajarnya adalah di atas nilai rata – rata kelas.<br />
6. Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn)<br />
Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu bidang studi yang dilaksanakan di semua bidang pendidikan atau sekolah dalam system pendidikan nasional. PKn merupakan suatu program pendidikan, maka kegiatanya menyangkut usaha sadar tentang pembentukan kepribadian, pembentukan sikap atau mental dan mengarah kepada perilaku seseorang sebagai Warga Negara Republik Indonesia.<br />
C. Penjelasan Judul <br />
Sebagai hasil dari penelitian akhirnya penulis susun dan penulis sajikan dalam bentuk skripsi dengan judul : Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menunjang Prestasi Belajar PKn Pada Siswa…………………….Penelitian dibidang pendidikan tau meninjau sejauh mana fungsi bimbingan dan penyuluhan itu.<br />
Dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa disekolah melalui proses belajar mengajar, Guru hendaknya berusaha sedemikian rupa dalam meningkatkan aktifitas siswa, sehingga dalam mencapai hasil yang optimal. Dalam proses belajar mengaja, Guru hendaknya tidak bersifat monoton dan harus disetai dengan alternative – alternative lain yang lebih tepat. Pembinaan proses belajar hendaknya secara kontinyu, teratur, terarah, dan terprogram. Perlu pula ditanamkan kepada siswa bahwa perubahan tingkah laku itu adalah suatu proses, sehingga diperlukan adanya latihan – latihan secara tekun dan berkesinambungan.<br />
Disamping staf pengajar terutama pengajar atau Guru ada petugas Khusus yang menangani masalah – masalah yang dihadapkan siswa di sekolah yaitu bimbingan dan penyuluhan. Hendaknya dapat menyatu dengan semua siswa sehingga dengan mudah mengadakan hubungan yang baik serta merupakan orang kepercayaan bagi siswa dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi, sehingga dapat dengan mudah di identifikasi oleh petugas bimbingan dan penyuluhan.<br />
Kemampuan petugas bimbingan dan penyuluhan sehingga dapat dengan mudah merefleksikan individu yang bermasalah dituntut satu idealisme, loyalitas serta dedikasi yang tinggi karena petugas bimbingan dan penyuluhan merupakan tenaga ahli dalam bidangnya.<br />
Oleh karena itu dalam kedudukannya sebagai pembimbing dan Pembina dalam program belajar siswa di sekolah, petugas bimbingan dan penyuluhan merupakan suri tauladan dari setiap tindakan dan tingkah lakunya di sekolah. Hubungan yang baik ini antara petugas bimbingan dan penyuluhan terhadap semua pihak di sekolah sangat membantu dalam tugasnya.<br />
D. Pembatasan Masalah<br />
Dalam penyelidikan ini penulis akan membatasi pada masalah :<br />
1. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam membantu siswa yang lambat dalam belajar PKn nya, pada siswa………………….<br />
2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam meningkatkan prestasi belajar PKn.<br />
E. Perumusan Masalah<br />
Dalam perumusan masalah ini dapat penulis kemukakan hal – hal sebagai berikut :<br />
Apakah bimbingan dan penyuluhan di ………….dapat membantu Individu yang lambat belajarnya untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada siswa ……………..?<br />
F. Tujuan Penelitian <br />
Untuk memperoleh data tentang usaha yang telah dilakukan oelh petugas bimbingan dan penyuluhan terhadap aktifiatas siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya di sekolah<br />
Untuk mengetahui samapai sejauh mana petugas bimbingan dan penyuluhan dalam mengarahkan para siswanya dalam kegiatan belajarnya secara kontinyu.<br />
G. Metodologi Penelitian<br />
Berbicara tentang metode dalam penelitian ilmiah sangatlah penting, karena disini nanti akan mendapatkan petunjuk tentang bagaimana si peneliti melakukan penyelidikan, sehingga mendapatkan hasil yang benar – benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Hal ini diperluykan sekali mengingatkan berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung daripada ketetapan dalam memilih metode. Karena dalam penelitian ini adalah tentang hal –hal yang perlu mendapatkan pemecahanya yaitu perlunya bimbingan dan penyuluhan dalm membantu siswa yang mengalami masalah, terutama dalam kaitanya dengan prestasi belajarnya maka penulis menggunakan metode pemecahan masalahnya dengan deskriptif. Teknik deskriptif adalah meliputi penyelidikan yang menentukan, menganalisa dan klasifikasi data.<br />
Penyelidikan deskriptif juga membandingkan antara persamaan dan perbedaan suatu fenomena tertentu tidak bedanya seperti studi analisa kualitaif yaitu angket, interview atau klasifikasi, dalam hal ini penulis menggunakan penelitian melalui studi analisa kualitatif deskriptif.<br />
H. Anggapan Dasar dan Hipotesis<br />
Penafsiran atau anggapan dasar merupakan titik tolak dari pada pemikirannya yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dalam penafsiran ini merupakan titik awal terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun penafsiran yang penulis kemukakan adalah :<br />
Aktifitas itu perlu dimiliki oleh setiap individu karena dapat membantu kelancaran individu dalam belajarnya.<br />
Bimbingan dan penyuluhan merupakan wahana untuk memberikan dorongan kepada individu dalam meningkatkan aktifitas dalam belajarnya.<br />
Aktifitas dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa untuk kearah pencapaian prestasi belajar lebih optimal<br />
Keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar, dengan secara efektif berpartisipasi meningkatkan prestasinya.<br />
<br />
Hipotesis dipandang sebagai konklusi, suatu konklusi yang sifatnya sementara. Sebagai konklusi sudah barang tentu bahwa hipotesis tidak dibuat dengan penyimpangan – penyimpangan, melainkan atas dasar pengetahuan – pengetahuan dan anggapan – anggapan dasarnya. Berdasarkan uraian di atas penulis mengajukan hipotesis, bahwa bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara tepat terhadap siswa akan meningkatkan prestasi belajarnya.<br />
I. Sistematika Skripsi<br />
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab :<br />
BAB I : Pendahuluan, penjelasan judul, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, anggapan dasar dan hipotesa, sistematika skripsi<br />
BAB II : Landasan Teori, bimbingan dan penyuluhan, jenis – jenis bimbingan dan penyuluhan, fungsi bimbingan dan penyuluhan di sekolah, sifat – sifat bimbingan, bentuk – bentuk bimbingan dan penyuluhan, prosedur penyelesaian, aktifitas belajar, usaha – usaha bimbingan dan penyuluhan, latar belakang (orang tua) factor – factor yng mempengaruhi belajar.<br />
BAB III : Metodologi penelitian, metode penentuan objek, penentuan populasi, penentuan sample, metode pengumpulan data, metode observasi, metode angket, metode interview, metode dokumentasi, pelaksanaan penelitian.<br />
BAB IV : Penyajian data dan analisa data, penelaahan status, penataan secara mendalam, terapi pembinaan dalam belajar, analisa data dan interprestasi hipotesa.<br />
BAB V : Penutup, kesimpulan dan saran –saran.<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12604153/propptkBKMetodeangket30.zip.html"><b>DOWNLOAD BAB LAINNYA DISINI!!</b></a>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-5255233355874225592010-11-19T01:25:00.000-08:002010-11-19T01:25:54.393-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 029<div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Mengatasi stres dan depresi Siswa Kelas ............. Dengan Layanan kelompok</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> </span></span></span></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b><br />
</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b>BAB I</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: medium;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>A. </b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>Latar Belakang Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> formal mempunyai peranan yang amat penting dalam usaha mendewasakan anak dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berguna. Hal ini berarti sekolah turut pula bertanggungjawab tercapainya suatu tujuan, yang telah ditetapkan.<a name='more'></a></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Perlu dipahami bahwa masing</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">-masing individu memiliki karakter yang berbeda-beda ada yang memiliki daya serap yang cepat ada yang sedang ada yang rendah. Karena berbedaan inilah yang dapat menimbulkan masalah kesulitan belajar sedang siswa yang pandai akan jenuh apabila proses pembelajaran disamakan dengan yang lambat belajar atau mengalami kesulitan belajar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Oleh sebab itu agar proses b</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">elajar mengajar berjalan dan berhasil dengan baik perlu mengadakan bimbingan belajar dan motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar dan penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana siswa berada, guru harus memahami semua siswa dalam satu kelas yang menjadi tanggungjawabnya. Dengan memahami ciri, sifat dan kemampuan masing-masing individu memudahkan guru dalam memberikan layanan kelompok belajar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Belajar adalah inti dari kegiatan sekolah, maka guru berkewajiban untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa dengan cara</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> memberikan bimbingan yang sesuai kesulitan yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan. Ketercapaian perkembangan siswa diperlukan tiga komponen pokok : 1) program </span></span></span><span style="color: blue;"><span style="text-decoration: none;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: x-small;"><span lang=""><a class="western" href="http://kurikul.um/"><span style="color: black;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">kurikulum</span></span></span></span></a></span></span></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">; 2) administrasi, 3) bimbingan belajar yang terarah. Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang integral.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Bimbingan di sekol</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">ah, sangat diperlukan guna membantu siswa dalam mengatasi permasalahannya, dalam masalah belajar atau masalah pribadi siswa. (Pedoman BP.SD, 1994 ). Bimbingan siswa harus memiliki prinsip dasar yang kuat sebagai landasan pelaksanaannya, sehingga layanan kelompok belajar merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Sekolah merupakan sal</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">ah satu sistem pendidikan, dihadapkan pada tugas pokok untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik, kecerdasan, ketrampilan serta budi pekerti yang luhur merupakan unsur daripada tujuan pendidikan di sekolah. Guru berkewajiban untuk memberikan layanan kelompok belajar pada kesulitan yang sangat mendasar.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Layanan kelompok</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> belajar ini diberikan secara khusus oleh guru kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam bidang pembelajaran ini, agar mereka dapat mandiri, memiliki kepercayaan diri, sehingga lama kelamaan mereka akan dapat memecahkan masalahnya sendiri.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bimbingan Pribadi dan Sosialberfungsi untuk mengembangkan potensi manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda. Potensi tersebut berkembang menjadi suatu kemampuan tertentu dalam sifat-sifat yang nampak pada diri seseorang tidak ada yang persis sama, itulah keunikan seseorang.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dalam kehidupan sehari-hari keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak kurang atau jelek, seseorang akan merasa rendah diri, menutup diri, maka dengan keunikan, ciri-ciri dan kemampuan yang nampak baik, seseorang akan merasa besar kepala, sombong dan acuh.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Pada siswa perlu memahami hal ini semua. Siswa harus mampu mengembangkan sikap positif, menerima dengan lapang dada atas kekurangannya, berakal dan berusaha memperkecil atau mengatasi keurangan-kekurangan tersebut. Sebaiknya bersyukurlah bagi mereka yang memiliki kelebihan. Ciri-ciri dan kemampuan yang kurang diterima dan dihargai dengan sikap yang wajar, arif, dan bijaksana, tidak perlu disesali yang penting ada usaha utnuk memperbaiki, sedangkan ciri-ciri dan kemampuan yang sudah baik harus dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan. </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Tugas guru adalah menumbuh kembangkan modalitas siswa dengan layanan kelompok belajar sebab kenyataan di lapangan nilai pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosialselalu rendah mencapai nilai rata - rata 59. Dengan rendahnya nilai tersebut berarti siswa mengalami kesulitan belajar yang mendasar. Karena rendahnya prestasi belajar ini merupakan salah satu indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan belajar yang serius.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Melihat harapan dan kenyataan di lapangan seperti itu, maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul : "</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Mengatasi stres dan depresi Siswa Kelas ............. Dengan Layanan kelompok</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> ".</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan harapan dapat memberikan salah satu alternatif sebagai solusi dalam upaya mengatasi kurang berhasilnya dalam pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosialkelas VIII-B, yang selama ini dikeluhkan oleh berbagai kalangan, baik orang tua, masyarakat, guru dan sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">1. </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Apakah layanan kelompok dapat Peningkatan Prestasi belajar siswa ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">2.</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> Bagaimana layanan kelompok siswa dapat Peningkatan Prestasi belajar siswa?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>C.</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b> Tujuan Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Bertolak d</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">ari rumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di atas bertujuan sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">1. </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Untuk mengatasi bahwa layanan kelompok dapat Peningkatan Prestasi belajar siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">2. Untuk mengetahui cara memberi layanan kelompok agar dapat Peningkatan Prestasi belajar siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>D.</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b> Hipotesis Tindakan</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Berdasarkan rumusan masalah dan tuj</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">uan penelitian di atas maka hipotesis tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : "Layanan kelompok dapat Peningkatan Prestasi pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosialpada materi Mengatasi stres dan depresisiswa SMK Negeri ............, Kabupaten ............ </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">".</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Manfaat Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;">Manfaat penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah sebagai berikut :</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bagi siswa, dengan menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki segala kelemahan dan kesulitan belajar yang dihadapi melalui layanan kelompok. Karena siswa telah termotivasi maka mereka akan menggerakkan daya upaya untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Bagi guru, dengan menyadari kewajiban dan tanggung jawab dalam membantu perkembangan siswa melalui kritik diri akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran, layanan kelompok untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, menemukan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Bagi sekolah, memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa serta sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kerjasama dan kreatifitas guru.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Layanan kelompok untuk Peningkatan Prestasi belajar siswa itu banyak macamnya. Untuk menghindari uraian yang panjang lebar, dalam penelitian tindakan ini penulis batasi pada “</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan SosialMateri Mengatasi stres dan depresipada Siswa Kelas .............</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>dengan Layanan kelompok</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">“, pada fokus Mengatasi stres dan depresi dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai yaitu memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Definisi Operasional</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.59in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan ruang lingkup penelitian tindakan di atas beberapa istilah yang digunakan dijabarkan operasionalnya demi kejelasan, ketegasan serta untuk menghindari salah pemahaman, salah pengertian dalam menginterprestasikan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang kepada orang lain (murid) yang dirasa bermasalah dengan harapan murid itu dapat menerima keadaan sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian diri terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>HM</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Arifin</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> (1992 : 4).</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk menggerakkan daya upaya suatu aktivitas tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Sukari Setijono</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, (1992 : 56). Motivasi ini tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi butuh latihan dan dorongan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">3. Penelitian Tindakan adalah penelitian yang dipusatkan pada analisis refleksi, terhadap apa yang aktual terjadi di dalam kelas. Dalam hal ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan interaksi siswa - siswa, guru - siswa dan bahan atau tugas-tugas pembelajaran yang digunakan yang teramati selama pembelajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosialdengan materi Mengatasi stres dan depresiberlangsung, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Me. Niff</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">; (1992). Tujuannya adalah untuk mengetahui, mengerti, mengkaji dan menemukan “makna” di balik realitas sosial yang terjadi selama pembe-lajaran Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosialdengan materi Mengatasi stres dan depresiberlangsung di dalam kelas. Berdasarkan makna yang terungkap kemudian disusun program tindakan “</span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Mengatasi stres dan depresi dengan Layanan kelompok pada Siswa Kelas ............., Kabupaten ............</i></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> “.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">4. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, melalui aktivitas yang dilakukan secara dasar untuk memperoleh sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar tidak dapat diketahui tanpa diadakan penilaian (W.J.S. Poerwadarminta, 1984). Penilaian adalah suatu tindakan atau suatu prosentase menentukan nilai dari pada suatu atau proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu, </span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>Wayan Nur Hasana</b></span></span></span><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, D.B, (1983).</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Sylfaen,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><a href="http://www.blogger.com/%09%20http://www.ziddu.com/download/12604060/propPTKBKMengatasiStres029.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a> </span></span></span></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-60478369432527942802010-11-19T01:19:00.000-08:002010-11-19T01:19:12.630-08:00PTS BIMBINGAN KONSELING 028<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""></span></span></span></div><div align="CENTER" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.13in; margin-right: -0.42in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: large;"><span lang=""><b>MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIDANG BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL MATERI MEMAHAMI TUJUAN PENDIDIKAN PADA SISWA KELAS 8.F SEMESTER I MTs NEGERI ................. DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PENGAJARAN</b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.13in; margin-right: -0.42in;"><br />
</div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B A B I </b></span></span></span> </div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Media pengajaran merupakan alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa, dan mencegah terjadinya </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""> pada diri siswa. Pengajaran yang banyak menggunakan </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.<a name='more'></a></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga dalam pengajaran dari pada tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk menampilkan rangsangan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>stimulus</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">), yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Hamalik (1986) mengatakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. Untuk memanfaatkan semua alat indera indera dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan rangsangan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>stimulus</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">). Sedangkan rangsangan tersebut dapat direaliasasikan dengan penggunaan peraga dalam pendidikan. Peraga dalam pengajaran bisa disebut dengan media pengajaran.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Hal ini ditegaskan oleh Arsyad (2003), yang mengatakan bahwa, kegiatan belajar mengajar pemakaian kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pendidikan, alat peraga, dan media penjelas. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Arsyad, 2003)</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Untuk itu dalam menggunakan media pengajaran guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran, seperti apa yang disampaikan oleh Hamalik (1994), bahwa dalam mengunakan media pengajaran guru harus memahami tentang: (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) seluk beluk proses belajar, (4) hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, dan (9) usaha inovasi dalam pendidikan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Fenomena-fenomena tersebut di atas, mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian tindakan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>action research</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">) dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media pengajaran pada siswa kelas VIII MTs. Beberapa alasan pentingnya media pengajaran digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan ini, adalah: (1) dengan media pengajaran siswa belajar akan lebih kongkrit dan tidak </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, (2) siswa lebih memiliki motivasi dalam belajar, sebab dengan media pengajaran, kegiatan belajar akan lebih menarik, (3) kegiatan belajar lebih bervariatif, (4) siswa dapat melakukan kegiatan belajar sendiri dengan media pengajaran yang dihadapi, dan (5) dengan media pengajaran kegiatan belajar siswa akan lebih membawa pemikiran siswa kepada kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti tersebut, maka muncul beberapa permasalahan dalam kegiatan penelitian ini. Mengapa media pengajaran sangat penting digunakan dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar ?. Apakah dampak penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar? Hal ini perlu dibuktikan dalam penelitian tindakan ini, khususnya pada upaya meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ..................</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada latar belakang penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Memahami Tujuan Pendidikan di Sekolah pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. Kabupaten ................. dengan Menggunakan Media Pengajaran tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Apakah Penggunaan Media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................. ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Bagaimanakah Dampak Penggunaan Media pengajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................., Kabupaten ................. ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.49in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>C. Tujuan Penelitian </b></span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Tujuan penelitian tindakan ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Penggunaan Media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., dan (2) Dampak Penggunaan Media pengajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ..................</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>D. Manfaat Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada rumusan tujuan penelitan tindakan tersebut, maka tujuan penelitian tindakan ini, diharapkan bermanfaat bagi :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>1. Guru MTs</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sebagai masukan pengetahuan kepada guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang optimal dengan menggunakan media pengajaran yang tepat. Salah satunya adalah penggunaan media bermedia pengajaran dalam pembelajaran siswa kelas 8.F MTs.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Siswa MTs</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme </i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">terhadap materi yang diajarkan guru, bila guru menggunakan media pengajaran dalam proses belajar mengajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>3. Lembaga MTs</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Lembaga sekolah perlu memperhatikan kebutuhan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan harapan tujuan pembelajaran yang dilakukan di lembaga tersebut dapat tercapai secara optimal.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>4. Literatur</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai acuan dan referensi kegiatan ilmiah lainnya yang sesuai dengan topik pembahasan yang sesuai dengan permasalahan penelitian tindakan ini.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Hipotesis Tindakan</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Memahami Tujuan Pendidikan di Sekolah Pada Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">“<span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas 8.F MTs Negeri ................. menggunakan media pengajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya”.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada permasalahan dampak penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., terhadap upaya peningkatan minat belajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Penegasan Istilah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Agar dalam pembahasan penelitian tindakan ini mengarah pada uraian yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka akan ditegaskan beberapa istilah dalam penelitian ini. Diantaranya:</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Media Pengajaran</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Media pengajaran yang dimaksud adalah peraga yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperlancar kegiatan belajar dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Minat Belajar</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Minat belajar adalah kecenderungan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian tindakan ini adalah minat belajar siswa kelas 8.F MTs Negeri ................., dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><a href="http://www.ziddu.com/download/12603969/propPTKBK028.zip.html"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></a> </span></span></span></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-73489642461834710762010-11-19T01:01:00.000-08:002010-11-19T01:01:54.761-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 027<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>PENINGKATAN PRESTASI BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL MATERI TATA KRAMA PERGAULAN PADA SISWA KELAS ……DI ........... MELALUI LAYANAN ORIENTASI <br />
TAHUN…….. </b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b><br />
</b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b>B</b></span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><b> A B I </b></span></span></span> </div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Suatu Kegiatan </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">layanan orientasi disebut pelayanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran pelayanan (klien/konseli) ,dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran pelayanan itu.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu "Tanggung jawab pendidikan ada pada lembaga-lembaga yang meliputi; lembaga keluarga, lembaga sekolah, lembaga masyarakat, lembaga keagamaan dan lembaga pemerintah: (Drs. M. Noor Syaln, 198(1: 19).<a name='more'></a></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Selain itu keberhasilan pendidikan juga ditentukan pula oleh beberapa faktor diantaranya: kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas dana, tenaga pendidik, metode dan partisipasi masyarakat.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Dalam kehidupan masyarakat yang semakin maju dan berkembang seperti sekarang ini persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat semakin kompleks, karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai kehidupan masyarakat. Persaingan di segala bidang semakin ketat, membuat semua orang berlomba untuk meraih kesuksesan. Akibatnya bagi mereka yang terlalu sibuk dengan urusannya menjadi lupa akan keberadaan dirinya sebagai anggota keluarga, dan </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">lupa perannya sebagai orang tua. Banyak orang tua yang lupa, bahwa dalam perkembangannya anak sangat membutuhkan kasih sayang, perhatian, serta bimbingan dari orang tua. Mereka melupakan bahwa pendidikan di keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama. Tanggung jawab melatih dan mengawasi anak diserahkan pada pembantu rumah tangga yang pendidikannya relatif rendah. Hal tersebut berdampak pada pendidikan anak, sehingga anak sering menghadapi persoalan yang kadang tidak dapat mereka pecahkan sendiri. Karena kenyataannya kemampuan dan sifat individu dalam mengatasi persoalan-persoalan itu tidak sama satu dengan yang lain. Ada individu yang sanggup mengatasi persoalannya tanpa ada bantuan orang lain. Tetapi tidak sedikit individu yang tidak sanggup mengatasi persoalannya sendiri, dengan demikian bantuan dan pertolongan orang lain sangat ia perlukan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Secara realita banyak sekali siswa yang sangat membutuhkan Layanan orientasi. Di sini sekolah sebagai salah satu pusat pendidikan tidak bisa terlepas dari situasi kehidupan masyarakat, tentu saja sekolah harus membantu para siswa yang nota bene adalah sebagai calon anggota masyarakat. Sekolah harus dapat membantu agar siswa-siswanya mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Permasalahan tersebut kadang juga timbul akibat dari berubahnya pola hidup di masyarakat. Dalam situasi dan kondisi inilah Layanan orientasi di sekolah akan terasa sangat diperlukan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Layanan orientasi</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"> di sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan aktivitas belajar, mendorong pertumbuhan dan perkembangan sikap Pribadi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">dalam mempersiapkan diri untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan bangsa. Karena Layanan orientasi juga merupakan salah satu faktor penujang, tercapainya cita-cita Pendidikan Nasional, maka pelaksanaanya harus lebih ditingkatkan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">Berpijak dari sinilah penulis ingin meneliti, apakah benar masalah Layanan orientasi di sekolah telah dilaksanakan dengan baik, sehingga kemungkinan besar problema yang dialami siswa dapat teratasi dengan baik. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis memilih judul “</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID"><i>Peningkatan Prestasi Bidang Pengembangan Sosial Materi Tata Krama Pergaulan Siswa Kelas ........Di.....Melalui Layanan Orientasi Tahun.....”</i></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>B. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="id-ID" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Di dalam ruang lingkup penelitian yang akan penulis uraikan antara lain : </span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="id-ID">1. Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">a. Pengertian </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">b. Tujuan Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">c. Fungsi Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">d. Prinsip pelaksanaan Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">e. Peranan guru dalam memberikan </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Layanan orientasi</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">2. Prestasi Belajar </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Layanan orientasi Bidang Bimbingan Sosial pada Materi Tata Krama di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="es-ES">a. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="es-ES">Merespon secara positif terhadap tata krama</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="es-ES">b. Observasi pergaulan siswa dilingkungan sekolah terutama dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="es-ES">c. Mengimplementasikan tata krama dalam kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="es-ES">d. Mampu mengidentifikasikan norma-norma yang ada dalam lingkungan sekitar, keluarga, dan masyarakat</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">3. Hubungan antara </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Layanan orientasi dengan aktivitas belajar Bimbingan Sosial Materi Tata Krama di sekolah Siswa Kelas ……</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: -0.06in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>C. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.98in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta dapat memberi arah dan tujuan yang jelas maka penulis merumuskan masalah dalam garis besar sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">1. Bagaimana partisipasi siswa dalam mengikuti </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Layanan orientasi di ........... ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">2. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Bagaimanakah prestasi belajar siswa pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama di sekolah ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">3. Apakah Layanan orientasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama pergaulanSiswa Kelas . ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI"><b>D. </b></span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI"><b> Tujuan Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.98in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tu</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">juan penelitian ini adalah :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">1. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Untuk mengetahui partisipasi siswa dalam mengikuti Bimbingan dan Konseling di............ </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">2. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama di........ pada Siswa Kelas ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">3. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">Untuk mengetahui hubungan Layanan orientasi dengan peningkatan prestasi belajar siswa dalam pada pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama pergaulan pada Siswa Kelas ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="fi-FI" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.59in; text-indent: -0.3in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Pentingnya Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dari kegiatan penelitian ini, diharapkan nantinya memiliki manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun pentingnya penulisan ini adalah sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Bagi Penulis</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan selesainya penulisan penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan penulis khususnya wawasan mengenai seluk beluk penulisan tentang penelitian.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Bagi Guru BK atau Guru Kelas</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan adanya tulisan dapat memberikan masukan pengetahuan sekaligus dapat dijadikan pedoman di dalam memberikan Layanan orientasi di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>3. Bagi Orang Tua Siswa</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in; text-indent: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dapat menambah masukan untuk membantu guru agar dapat membimbing siswanya dalam meningkatkan prestasi belajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.39in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Asumsi dan Hipotesa</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Asumsi</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Untuk memenuhi dalam menganalisa data serta untuk menarik kesimpulan, maka perlu diambil asumsi sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.89in; text-indent: -0.39in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">a. Sumber belajar Bimbingan Konseling Bidang Bimbingan Sosial Materi Tata Krama pergaulan pada Siswa Kelas ........... adalah sama.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.89in; text-indent: -0.39in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">b</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="fi-FI">. Semua siswa Kelas . ........... mendapat kesempatan menerima Layanan orientasi adalah sama.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>2. Hipotesa</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi (1987;316), "Hipotesa adalah dugaan yang menyatakan tentang keadaan parameter yang didasarkan atas tingkat kebenaran dari parameter itu."</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Adapun hipotesa yang perlu diuji kebenarannya </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">melalui penelitian ini adalah :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">a. </span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Dengan Layanan orientasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama pergaulan pada Siswa Kelas . ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in; text-indent: -0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">b.</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> Dengan Layanan orientasi tidak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bimbingan Sosial materi Tata Krama pergaulan pada Siswa Kelas . ............</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Penegasan Istilah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Untuk menghindari kesalah pahaman maka sesuai dengan judul ini, ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan yaitu :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. Hubungan</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud hubungan menurut W.J.S Purwadarminto adalah intruksi antara dua variabel yang saling mempengaruhi (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta;429). Jadi yang dimaksud hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan antara Layanan orientasi dengan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bidang Bimbingan Sosial di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Layanan orientasi</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud bimbingan sebagaimana diungkapkan oleh Mortesen dan Sehmuller (1964;3), bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan-layanan petugas ahli dengan mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapan-kecakapannya secara penuh sesuai penuh apa yang diharapkan (Erman Amti, Layanan orientasi, Derektorat Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 1991/1992;2) .</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sedangkan yang dimaksud dengan konseling sesuai dengan pendapat Edwin C. Lewis dalam Bruce and Shetzer (1974;17) adalah proses dengan mana pribadi yang bermasalah (siswa) dibantu untuk merasa dan bertindak dalam cara-cara yang lebih matang melalui interaksi pribadi yang tidak bermasalah (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang siswa mengembangkan tingkah laku-tingkah laku yang memungkinkannya menjadi lebih efektif dengan dirinya dan dengan lingkungannya. Jadi yang dimaksud dengan Layanan orientasi adalah suatu program yang bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sehinggga siswa dapat menemukan pemecahan sesuai dengan yang diharapkan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: 0.1in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>3. Prestasi Belajar</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta;108). Yang penulis maksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang telah dicapai siswa dalam mata pembelajaran Bidang Bimbingan Sosial pada Materi Tata Krama pergaulan pada Siswa Kelas . ..........., tahun pelajaran .......</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>4. Bimbingan Konseling (Bidang Pribadi)</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.7in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Kompetensi dasar yang diharapkan dari Bimbingan Konseling Bidang Pribadi ini adalah antara lain :</span></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata krama, serta nilai-nilai agama, adat istiadat, hukum dan kebiasaan yang berlaku.</span></span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Memiliki hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan teman sebaya</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>5. Strategi Bimbingan</b></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa mengidentifikasikan perubahan-perubahan yang terjadi baik secara psikis maupun fisik. (untuk laki-laki dan perempuan)</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa dapat mengemukakan pendapatnya tentang perubahan fisik yang dialami</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa menyimpulkan tentang hasil-hasil kegiatan.</span></span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Siswa menyimak implikasi perubahan jasmani dan psikis serta kaitannya dengan perilaku atau pergaulan teman sebaya.</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><b>6. Tata Krama</b></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Pengertian Tata Krama</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama adalah sikap/tingkah laku yang harus dimiliki sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <br />
</div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam lingkungan sekolah</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sebagai siswa mau melaksanakan tata krama aturan yang berlaku disekolah antara lain :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">a. Datang ke sekolah sesuai dengan waktu yang ditentukan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 1in; text-indent: -0.21in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">b. Memakai seragam sekolah sesuai dengan hari yang telah ditentukan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">c. Pakaian seragam secara rapi, baju dimasukan dan memakai ikat ikat pinggang bagi anak putra.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">d. Tidak memakai pewarna rambut dan tidak memakai perhiasan dan bersolek yang berlebihan bagi anak putri.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">e. Bilamana datang terlambat minta izin masuk pada guru piket pada hari itu.</span></span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam Masyarakat</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.81in; text-indent: -0.32in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> Adalah aturan perilaku yang berlak</span></span></span><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">u dalam masyarakat antara lain: </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"> 1. Apabila ada tetangga yang sakit menjenguk dan apabila ada yang meninggal ta’jiah.</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"> 2. Ikut dalam kegiatan Pribadi dilingkungan masyarakat (karang taruna, PKK, dan lain-lain)</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.49in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"> 3. Tidak membuat kerusuhan di lingkungan sekitar</span></span></div><ul><li><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Tata Krama dalam Keluarga</span></span></div></li>
</ul><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">Adalah aturan atau kebiasaan yang dilakukan dalam keluarga antara lain:</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="fi-FI" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.79in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">1. Apabila keluar rumah harus minta izin kepada orang tua</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">2. Berbicara dengan orang yang lebih tua harus dengan kata-kata yang sopan</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="fi-FI" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">3. Memberi salam bila masuk rumah maupun keluar rumah</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="fi-FI" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"> <span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;">4. Bila makan bersama baiknya memberi kesempatan kepada orang tua untuk mengambil makanan terlebih dahulu.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="fi-FI" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.98in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Book Antiqua,serif;"><span style="font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/12603678/propBKMateriTataKrama027.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a> </span></span></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-36019374598031534532010-11-19T00:55:00.000-08:002010-11-19T00:56:08.177-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 026<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BIDANG BIMBINGAN PRIBADI DAN SOSIAL MATERI PENTINGNYA MENGATUR WAKTU PADA SISWA KELAS................. DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN INFORMASI<br />
TAHUN......</b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b> </b></span></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
<span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B A B I </b></span></span></span> </div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>PENDAHULUAN</b></span></span></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="CENTER" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Pengajaran yang banyak menggunakan </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">, tentu akan membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga dalam pengajaran dari pada tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Guru berusaha untuk menampilkan rangsangan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>stimulus</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">), yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.<a name='more'></a></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Hamalik (1986) mengatakan bahwa pemakaian layanan informasi dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan. </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Untuk memanfaatkan semua alat indera indera dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan rangsangan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><i>stimulus</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">). Sedangkan rangsangan tersebut dapat direaliasasikan dengan penggunaan peraga dalam pendidikan. Peraga dalam pengajaran bisa disebut dengan layanan informasi.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Hal ini ditegaskan oleh Arsyad (2003), yang mengatakan bahwa, kegiatan belajar mengajar pemakaian kata </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">layanan informasi digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pendidikan, alat peraga, dan media penjelas. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan (Arsyad, 2003)</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Untuk itu dalam menggunakan </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">layanan informasi guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang layanan informasi, seperti apa yang disampaikan oleh Hamalik (1994), bahwa dalam mengunakan layanan informasi guru harus memahami tentang: (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (3) seluk beluk proses belajar, (4) hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, dan (9) usaha inovasi dalam pendidikan.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">Fenome</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">na-fenomena tersebut di atas, mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian tindakan (</span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><i>action research</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">) dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan layanan informasi pada siswa kelas ...... Beberapa alasan pentingnya layanan informasi digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dalam penelitian tindakan ini, adalah: (1) dengan layanan informasi siswa belajar akan lebih kongkrit dan tidak </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE"><i>verbalisme</i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="sv-SE">, (2) siswa lebih memiliki motivasi dalam belajar, sebab dengan layanan informasi, kegiatan belajar akan lebih menarik, (3) kegiatan belajar lebih bervariatif, (4) siswa dapat melakukan kegiatan belajar sendiri dengan layanan informasi yang dihadapi, dan (5) dengan layanan informasi kegiatan belajar siswa akan lebih membawa pemikiran siswa kepada kehidupan sehari-hari.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti tersebut, maka muncul beberapa permasalahan dalam kegiatan penelitian ini. Mengapa layanan informasi sangat penting digunakan dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam rangkaian kegiatan belajar mengajar ?. Apakah dampak penggunaan layanan informasi dalam kegiatan belajar mengajar? Hal ini perlu dibuktikan dalam penelitian tindakan ini, khususnya pada upaya meningkatkan minat belajar siswa kelas .....................</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>B. Rumusan Masalah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada latar belakang penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Pentingnya mengatur waktu di Sekolah pada Siswa Kelas .................... Kabupaten ................. dengan Menggunakan Layanan informasi tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">1. Apakah Penggunaan Layanan informasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas .................... ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">2. Bagaimanakah Dampak Penggunaan Layanan informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas ...................., Kabupaten ................. ?</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: -0.49in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>C. Tujuan Penelitian </b></span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Tujuan penelitian tindakan ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan: (1) Penggunaan Layanan informasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas ...................., dan (2) Dampak Penggunaan Layanan informasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Siswa Kelas .....................</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>D. Manfaat Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada rumusan tujuan penelitan tindakan tersebut, maka tujuan penelitian tindakan ini, diharapkan bermanfaat bagi :</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>1. Guru SMK</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Sebagai masukan pengetahuan kepada guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang optimal dengan menggunakan layanan informasi yang tepat. Salah satunya adalah penggunaan media berlayanan informasi dalam pembelajaran siswa kelas 8.F SMK.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Siswa SMK</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak </span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><i>verbalisme </i></span></span></span><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">terhadap materi yang diajarkan guru, bila guru menggunakan layanan informasi dalam proses belajar mengajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>3. Lembaga SMK</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Lembaga sekolah perlu memperhatikan kebutuhan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan harapan tujuan pembelajaran yang dilakukan di lembaga tersebut dapat tercapai secara optimal.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><b>4. Literatur</b></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai acuan dan referensi kegiatan ilmiah lainnya yang sesuai dengan topik pembahasan yang sesuai dengan permasalahan penelitian tindakan ini.</span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>E. Hipotesis Tindakan</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul Meningkatkan Minat Belajar Bidang Bimbingan Pribadi dan Sosial Materi Pentingnya mengatur waktu di Sekolah Pada Siswa Kelas .................... yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">“<span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas .................... menggunakan layanan informasi dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas ...................., akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya”.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>F. Ruang Lingkup Penelitian</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada permasalahan dampak penggunaan layanan informasi dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas ...................., terhadap upaya peningkatan minat belajarnya.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>G. Penegasan Istilah</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;">Agar dalam pembahasan penelitian tindakan ini mengarah pada uraian yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka akan ditegaskan beberapa istilah dalam penelitian ini. Diantaranya:</span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>1. Layanan informasi</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Layanan informasi yang dimaksud adalah peraga yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperlancar kegiatan belajar dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.3in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><b>2. Minat Belajar</b></span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Minat belajar adalah kecenderungan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. </span></span></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang="">Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian tindakan ini adalah minat belajar siswa kelas ...................., dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.</span></span></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.49in; text-indent: 0.69in;"><span style="font-family: Century,serif;"><span style="font-size: small;"><span lang=""><a href="http://www.ziddu.com/download/12603541/propBKLayananInformasi026.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI</b></span></a> </span></span></span></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-88658572898899584532010-11-19T00:49:00.000-08:002010-11-19T00:49:59.215-08:00PTK BIMBINGAN KONSELING 025<span style="font-size: large;"><b>Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP XXX Melalui Layanan Bimbingan Konseling Dengan Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan Guru Bimbingan Konseling Dengan Siswa Pada Tahun Pelajaran XXX</b></span><br />
<br />
<b>BAB I<br />
PENDAHULUAN</b><br />
<br />
A. Latar Belakang<br />
Konseling menjadi bagian integral dari pendidikan di sekolah sejak diberlakukanya kurikulum 1975. Konseling memiliki sebutan yang beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Beberapa istilah yang lazim digunakan disekolah adalah GC (Guidance and Counseling), BP (Bimbingan dan Penyuluhan), serta BK (Bimbingan dan Konseling). Personil yang bertugas menangani juga mendapat sebutan yang berbeda – beda seperti guru GC, guru BP, guru BK, pembimbing dan konselor. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 (ayat) 6, mengukuhkan sebutan konselor serta menegaskan konselor sebagai pendidik.<br />
<a name='more'></a><br />
Layanan dan bimbingan konseling di sekolah menengah pertama (SMP) didasarkan atas PP No. 28 Tahun 1990, Bab X Pasal 25 ayat(1) yang menyatakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Berdasar pedoman bimbingan dan penyuluhan siswa di sekolah menengah pertama tahun 1995/1996, layanan bikbingan dan konseling bertujuan agar para siswa dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, pelajar kreatif, dan pekerja produktif.<br />
Berdasarkan hal tersebut diatas peranan bimbingan konseling kepada siswa di sekolah sangat penting. Jika mencermati perkembangan dunia pendidikan yang sangat pesat saat ini, dimana masing – masing sekolah berusaha untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas pengajarannya terutama dalam kegiatan belajar mengajar. Bimbingan dan konseling muncul sebagai solusi bagi sekolah dalam membantu siswanya mencapai prestasi belajar yang optimal.<br />
Dewasa ini para siswa dihadapkan kepada berbagai macam persoalan yang timbul akibat dinamika masyarakat modern. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa persoalan yang mereka hadapi berdampak terhadap prestasi belajar mereka di sekolah. Misalnya permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual, kondisi fisik dan kesehatan akan mengakibatkan siswa sulit menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang normal hal ini tentu berpengaruh terhadap proses belajar mereka di kelas. Kesulitan – kesulitan yang mereka hadapi merupakan bagian dari proses pembelajaran pribadi masing – masing dari mereka. Menyingkapi permasalahan seperti diatas sekolah berkewajiban membantu siswa untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi sehingga tujuan pembelajaran di sekolah dapat tercapai<br />
Ketidakmampuan siswa dalam menghadapi hambatan – hambatan yang dialamainya akan mengakibatkan siswa menjadi pemalas, kegiatan – kegiatannya tidak terarah dan sulit dikontrol, egonya tinggi, ingin berhasil tanpa jerih payah yang seharusnya dilakukan, mudah frustasi dan mudah tersinggung, apabila pada saat resesi ekonomi dunia seperti dunia sekarang ini dimana tantangan selalu muncul. Salah satu penanggulanganya adalah perlunya kehadiran petugas bimbingan dan penyuluhan disekolah adalah diutamakan dalam hubungannya dengan proses belajarnya disekolah maupun dirumah.<br />
Program bantuan yang dilaksanakan oleh petugas bimbingan dan penyuluhan (BP) di sekolah, dalam menjalankan tugasnya, petugas bimbingan dan penyuluhan harus dapat menjalin kerja sama yang baik dengan perangkat pendidikan yang lain seperti : Kepala Sekolah, Guru, Petugas Tata Usaha, Penjaga Sekolah bahkan masyarakat sekitarnya.<br />
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka penulis mengemukakan sebuah judul penelitian yaitu tentang “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP XXX Melalui Layanan Bimbingan Konseling Dengan Cara Meningkatkan Kualitas Hubungan Guru Bimbingan Konseling Dengan Siswa Pada Tahun Pelajaran XXX”<br />
<br />
B. Definisi Operasional Variabel<br />
Dalam hal ini penulis membatasi pada judul tersebut diatas dengan mengemukakan hal – hal sebagai berikut :<br />
1. Bimbingan (Guidance)<br />
Pengertian bimbingan disini adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu – individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan – kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu – individu itu dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.<br />
2. Penyuluhan<br />
Penyuluhan adalah suatu hubungan yang bersifat pribadi, yang dapat dilakukan dengan bertatap muka, dengan tujuan agar dapat mengambil keputusannya sendiri dalam menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapinaya.<br />
3. Pengertian Belajar<br />
Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seorang seperti kelelahan atau yang disebabkan oleh obat – obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud adalah mencakup pengetahuan kecakapan dan tingkah laku. Belajar adalah dengan kematangan.<br />
4. Aktivitas Belajar<br />
Aktivitas belajar dari activity (bahasa Inggris) yang berarti pelajaran atau kegiatan. Aktifitas disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka memperoleh pengetahuan dan pengalaman – pengalaman dalam proses belajar disekolah.<br />
Aktifitas belajar siswa meliputi :<br />
a) Peran serta siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah tanpa menunggu perintah dari guru.<br />
b) Kesiapan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tentang keperluan – keperluan atau perlengkapan – perlengkapan yang dibutuhklan dalam kegiatan belajar mengajar.<br />
c) Kemampuan Siswa dalam merencanakan, melaksanakan strategi belajarnya bail di sekolah maupun di rumah.<br />
5. Prestasi Belajar<br />
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam proses belajarnya sesuai dengan aktifiatas dan kemampuan siswa. Pada umumnya prestasi belajar siswa itu dinyatakan dalam bentuk nilai berskala. Siswa dapat dikatakan berprestasi tinggi apabila hasil belajarnya adalah di atas nilai rata – rata kelas.<br />
<br />
C. Batasan Masalah<br />
Dalam penyelidikan ini penulis akan membatasi pada masalah :<br />
1. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam membantu siswa yang lambat dalam belajar Matematika nya, pada siswa SMPN XXX<br />
2. Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam meningkatkan prestasi belajar Matematika.<br />
<br />
D. Rumusan Masalah<br />
Dalam perumusan masalah ini dapat penulis kemukakan hal – hal sebagai berikut :<br />
Apakah bimbingan dan penyuluhan di SMPN XXX dapat membantu Individu yang lambat belajarnya untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika pada siswa kelas XXX?<br />
<br />
E. Tujuan Penelitian <br />
Berdasar atas perumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut :<br />
1. Untuk memperoleh data tentang usaha yang telah dilakukan oleh petugas bimbingan dan penyuluhan terhadap aktifitas siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya di sekolah<br />
2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana petugas bimbingan dan penyuluhan dalam mengarahkan para siswanya dalam kegiatan belajarnya secara kontinyu.<br />
<br />
F. Manfaat Penelitan<br />
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai :<br />
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru BP dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.<br />
2. Sumbangan pemikiran bagi guru BP dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa atas peran dan fungsi BP di sekolah.<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12603470/propBKHuBUNGAN025.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD LANJUTAN BAB DISINI!!</b></span></a>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-57996118801343915792010-11-19T00:07:00.000-08:002010-11-19T00:07:24.950-08:00PTK SEJARAH 024<div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <b>PENINGKATAN RANAH KOGNITIF DAN AFEKTIF PESERTA DIDIK KELAS ...... PADA MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MODEL P A S A (PICTURES AND STUDENT ACTIVE) </b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b>BAB I</b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b></b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <b>PENDAHULUAN</b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> <br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE"><b>A. Latar Belakang</b></span><span lang="sv-SE"><b> Masalah</b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE"> </span><span lang="sv-SE">Peranan pendidikan di Indonesia menjadi prioritas utama, secara jelas di dalam UUD 1945 pada pasal 31 ayat 2 menyebutkan bahwa </span><span lang="sv-SE"><i>pemerintah mengusahakan dan penyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang </i></span><span lang="sv-SE">sejarah, sejalan dengan hal tersebut GBHN 1988 dinyatakan peranan pendidikan nasional yang kaitannya dengan sejarah yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras. Selain itu yang perlu digaris bawahi adalah bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air (nasionalisme) dan mempertebal semangat kebangsaan (patriotisme).<a name='more'></a></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional setiap 10 tahun sekali selalu dilakukan penyempurnaan atau revisi kurikulum seperti tahun 1975, 1984, 1994, suplemen 1999, 2004 (berbasis kompetensi) dan saat ini menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006) dimana didalamnya terdapat perubahan materi dalam pembelajaran sejarah </span> </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Suatu pernyataan yang sangat fenomenal dari </span><span lang="sv-SE">Presiden Sukarno bahwa ”</span><span lang="sv-SE"><i>bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai sejarah perjuangan bangsanya”</i></span><span lang="sv-SE">. Ungkapan yang begitu bijaksana apabila dikaji secara mendalam mengandung pengertian </span><span lang="sv-SE"><i>Verstehen dan Erleben</i></span><span lang="sv-SE"> ( Kartodirjo, 1993) yaitu menyelami dalam membuka tabir kebenaran masa silam. Jastifikasi sejarah dalam perjalanan suatu bangsa dengan sendirinya akan membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan jiwa jaman tersebut.</span></div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <br />
</div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <br />
</div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> 1</div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Barangkali sejak kita berada di bangku SD pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang membosankan, pada masa itu kita akan bertanya, mengapa kita belajar sejarah? Mengapa kita harus mempelajari masa lalu? Bahkan sampai pernyataan ekstrim yaitu apa gunanya kita belajar sejarah? masa lampau yang sudah lewat tidak </span><span lang="sv-SE">perlu diteliti atau dipelajari.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Perlu diuraikan kendala-kendala umum </span><span lang="sv-SE">dalam pembelajaran sejarah yaitu; (1) doktrin patent pembelajaran sejarah sejak kita di bangku SD sampai dengan SMA tidak terlepas dari 4 W + 1 H ( why, when, where, who dan how) (2) materi masa lampau yang sangat luas meliputi seluruh aspek kehidupan penting manusia di dunia (3) metode pembelajaran cenderung didominasi oleh ceramah (4) ketidakseimbangan jumlah jam tatap muka dengan materi yang ada (5) kurikulum yang selalu berubah-ubah (6) siswa kurang berminat membaca cerita sejarah (7) tidak memadainya sumber-sumber tertulis maupun tidak tertulis (8) sejarah adalah ilmu sosial selalu dipandang sebelah mata sebagai mata pelajaran kelas dua setelah eksakta</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran sejarah </span><span lang="sv-SE">dalam hal ini siswa SMA ABC salah satunya dilatarbelakangi oleh faktor kurang kreatifnya guru, juga tidak tersedianya sarana dan prasarana pendukung. Dari data evaluasi hasil ulangan semester dan ujian blok semester I pada mata pelajaran sejarah standar ketuntasan adalah 70 kelas X, kurang lebih 27.5% tidak tuntas ( Σ : 220 siswa ), kelas XI 30.5 % tidak tuntas ( Σ : 230 siswa ) kelas XII 36.2% tuntas ( Σ : 223 siswa ) ini berdampak pada kontinuitas kualitas belajar siswa di SMA ABC. </span> </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Kurikulum terbaru 2006 memberikan strategi kepada pengajar bagaimana supaya siswa </span><span lang="sv-SE">lebih giat memacu dirinya lebih kreatif dan inovatif, begitu pula pendekatan yang dilakukan dalam strategi belajar mengajar sehingga hasil belajar siswa ranah kognitif, dan afektif dapat sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Dalam pengajaran sejarah siswa harus dapat membangun </span><span lang="sv-SE">pemikiran yang kritis analisis dari interpretasi kebenaran fakta dan data secara benar baik pada ranah kognitif, maupun afektif ( Hariyono, 1998)</span></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <span lang="sv-SE">Pada masa berlakunya kurikulum tahun 1984-an yang pada waktu itu menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nugroho Notosusanto pernah dicoba mata pelajaran baru cabang sejarah yang lebih menekankan aspek kognitif dan afektif yaitu PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) namun dihapus pada suplemen kurikulum 1994. Sebagian orang mengatakan pembelajaran sejarah cenderung hanya ingatan, dan hafalan, guru selalu mengidolakan metode ceramah sebab bercerita lebih tepat untuk kajian masa lalu. Pada prinsipnya guru-guru sejarah kesulitan menentukan formula (teknik, metode, dan pendekatan) yang sesuai untuk materi tertentu. </span> </div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Secara umum </span><span lang="sv-SE">dimanapun pembelajaran sejarah hanya bersumber pada buku paket untuk dibaca atau LKS untuk dikerjakan secara naratif tanpa diberikan bukti konkrit visual berupa gambar, foto, dan peta. Sehingga pemahaman sejarah hanya sebatas ingatan tanpa bisa menyelami peristiwanya; sebagai contoh pada tahun 1944 Jepang melakukan praktek romusya terhadap rakyat Indonesia, siswa hanya memahami bahwa romusya adalah kerja paksa tetapi tidak mengetahui bentuk kerja paksa yang bagaimana?, seperti apa paksaan itu? Pemahaman ini menjadi bias jika tidak ada visualisasi, siswa hanya menjadi </span><span lang="sv-SE"><i>imajiner-founding</i></span><span lang="sv-SE"> (Notosusanto, 1985).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Keadaan di atas akan membawa dampak yang tidak menguntungkan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran sejarah dan semestinya</span><span lang="sv-SE"> dicarikan pemecahan alternatif yang paling efektif dan efisien atau solusi sebagai pelaksanaan perbaikan metode atau pendekatan pembelajaran beserta teknik dan bentuk yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Dalam rangka peningkatan hasil belajar sejarah dengan pendekatan pembelajaran efektif, efisien dan terpadu disesuaikan dengan proses dan kemampuan siswa diantaranya dengan </span><span lang="sv-SE">mengadopsi model </span><span lang="sv-SE"><i>Picture to Picture</i></span><span lang="sv-SE"> dan </span><span lang="sv-SE"><i>Examples on Examples</i></span><span lang="sv-SE"> namun peneliti mencoba untuk menampilkan model pembelajaran dengan gaya </span><span lang="sv-SE"><i><b>Pictures and Student</b></i></span><span lang="sv-SE"> </span><span lang="sv-SE"><i><b>Active (PaSA) On Board Stories and Pictures Stories.</b></i></span></div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <br />
</div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <span lang="sv-SE">Dalam pendekatan pembelajaran CTL metode </span><span lang="sv-SE"><i>Pictures and Student</i></span><span lang="sv-SE"> Active diharapkan siswa dapat menkonstruk secara kognitif, dan afektif dengan daya kreasi serta menganalisis secara kritis terhadap visualisasi. Konsep utama dari </span><span lang="sv-SE"><i>Picture and Student Active </i></span><span lang="sv-SE">adalah </span><span lang="sv-SE"><i><b>Know How to Know (mengetahui bagaimana harus mengetahui) </b></i></span><span lang="sv-SE">Dengan demikian muncul suatu pernyataan bahwa “</span><span lang="sv-SE"><i>Siswa akan lebih mudah memahami gambar peristiwa sejarah daripada membaca, tetapi tanpa membaca akan sulit untuk mendeskripsikan gambar</i></span><span lang="sv-SE">” Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : </span> </div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"> <br />
</div><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> <span lang="sv-SE">1. </span><span lang="sv-SE">Apakah penggunaan metode</span><span lang="sv-SE"><i> Pictures and Student Active </i></span><span lang="sv-SE">dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif?</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> <span lang="sv-SE">2. Apakah penggunaan metode</span><span lang="sv-SE"><i> Pictures and Student Active </i></span><span lang="sv-SE">dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif?</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> 3. Bagaimakah minat siswa terhadap metode<i> Pictures and Student Active !</i></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> 4. Bagaimanakah hasil belajar siswa terhadap uji kemampuan pemahaman analitis visualisasi (gambar-gambar)</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> <br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> <b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> Dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan mencari gambaran yang sekaligus menjawab permasalahan penelitian dengan paparan deskripsi tentang :</div><ol><li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Peningkatan hasil belajar ranah kognitif</div></li>
<li><div lang="sv-SE" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Peningkatan hasil belajar ranah afektif</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Minat siswa terhadap metode <i>Pictures and Student Active</i></div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Hasil belajar siswa terhadap uji kemampuan pemahaman analitis visualisasi (gambar-gambar)</div></li>
</ol><div align="CENTER" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;">Dari tujuan penelitan di atas, maka manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b>D. Manfaat penelitian</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in;"> 1. Bagi siswa :</div><ul><li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Membantu siswa mencapai kompentensi diri dalam menuntaskan materi pembelajaran sejarah</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Membantu siswa meningkatkan hasil belajar ranah kognitif, afektif dalam pembelajaran sejarah</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Membantu siswa memahami konsep, kejadian, peristiwa, fakta, data dan interprestasi serta kebenaran sejarah lewat gambar-gambar </div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Konstruktif dalam menelaah eksistensi masa lalu, menghargai perjuangan dan hasil kebudayaan masa lampau lewat visualisasi.</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Membangun keberanian mengungkapkan fakta sejarah, kritis pada setiap peristiwa masa lampau </div></li>
</ul><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> 2. Bagi Guru :</div><ul><li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang penelitan tindakan kelas</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara komprehensif dengan berbagai pendekatan dan penilaian</div></li>
<li><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;">Memotivasi untuk selalu exsplorasi dalam teknik, metode dan model pembelajaran yang kreatif serta inovatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa</div></li>
</ul><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b>E. Hipotesis Tindakan</b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"><b> </b>Proses dan hasil belajar sejarah akan meningkatkan ranah kognitif dan afektif peserta didik kelas X-6 ABC UM melalui pendekatan CTL dengan model PaSA (Pictures and Student Active) pada konsep masyarakat pra sejarah Indonesia</div><br />
<b>F. Ruang Lingkup Penelitian</b> <br />
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> 1. Penelitian ini dilakukan pada kelas X-6 yaitu konsep pembelajaran visual dengan materi masyarakat prasejarah Indonesia.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> 2. Aspek yang diteliti adalah kemampuan ranah kognitif dan afektif visualisasi gambar prasejarah, membuat kreasi cerita bergambar serta tahap kritis analitis guna meningkatkan ranah kognitif dan afektif dari hasil belajar berupa LKS dengan gambar, ulangan harian, post tes, tugas individu serta kerjasama kelompok selama proses pembelajaran</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"> 3. Strategi yang dipergunakan adalah model PaSA (Pictures and Student Active) <i>On Board Stories and Pictures Stories</i></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><i><a href="http://www.ziddu.com/download/12603081/propPTKSejarahMetodePASA24.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI</b></span></a> </i></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0in;"> </div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-33595098352364839102010-11-18T23:42:00.000-08:002010-11-18T23:42:02.120-08:00PTK SEJARAH 023<span style="font-size: large;"><b>Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Simulasi Untuk Meningkatakan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas …………. SDN …………… Kec. …………… Kab. ……………. Tahun 2005/2006<br />
</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b>BAB I</b></span><br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
A. Latar Belakang Masalah<br />
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi telah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan unutk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain. Begitulah adanya, sesuai dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.<br />
<a name='more'></a><br />
Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.<br />
Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.<br />
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984: 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.<br />
Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi teaching is primarily and always the stimulation of learner (Wetherington, 1986: 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.<br />
Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai factor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.<br />
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.<br />
Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.<br />
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang tidak terpaku hanya pada salah satu metode pengajaran dalam penyampaian materi dengan tujuan agar materi yang diajarkan dapat dengan mudah diserap peserta didik.<br />
Khususnya dalam pembelajaran Sejarah, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka guru dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. <br />
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas ………………………………. Tahun Pelajaran………”.<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:<br />
1. Apakah gabungan metode ceramah dengan metode simulasi berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah siswa ……………………………………………. Tahun Pelajaran 2005/2006?<br />
2. Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap motivasi belajar siswa kelas ……………………………………. Tahun Pelajaran 2005/2006?<br />
C. Tujuan Penelitian<br />
Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:<br />
1. Untuk mengungkap pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap hasil belajar Sejarah pada siswa kelas ………………………………. Tahun Pelajaran 2005/2006.<br />
2. Untuk mengungkap gabungan metode ceramah dengan metode simulasi terhadap motivasi belajar Sejarah pada siswa kelas ……………………………….Tahun Pelajaran 2005/2006.<br />
D. Manfaat Penelitian<br />
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang gabungan metode ceramah dengan metode simulasi dalam meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran Sejarah. <br />
2. Guru-guru Sejarah perlu memanfaatkan teknik gabungan metode ceramah dengan metode simulasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.<br />
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.<br />
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian <br />
1. Metode Ceramah adalah:<br />
Adalah suatu cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.<br />
2. Metode simulasi adalah:<br />
Tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang perenan sebagai orang lain<br />
3. Motivasi belajar adalah:<br />
Dorongan dan kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.<br />
4. Prestasi belajar adalah:<br />
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.<br />
F. Batasan Masalah <br />
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:<br />
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas …………………………TahunPelajaran 2005/2006.<br />
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun ajaran 2005/2006.<br />
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan …………………………….<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12602849/PTKSejarahGabunganCeramahsimulasi023.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-24311324529730566242010-11-18T23:33:00.000-08:002010-11-18T23:33:37.262-08:00PTK SEJARAH 022<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Sumbang Saran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas ………………………………………Tahun Pelajaran </b></span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>BAB I</b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.<a name='more'></a></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984: 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>teaching is primarily and always the stimulation of learner </i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">(Wetherington, 1986: 131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai factor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam perisiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada metode pengajaran dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Khususnya dalam pembelajaran Sejarah, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Penerapan Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Sumbang Saran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Pada Siswa Kelas ………………………………………Tahun Pelajaran 2002/2003”. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>B. Rumusan Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Apakah gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran berpengaruh terhadap hasil belajar Sejarah siswa kelas ……………………………………………….</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran terhadap motivasi belajar siswa kelas ……………………………………………….</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran pada siswa ……………………………… tahun pelajaran 2001/2002.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan gabunga metode ceramah denga metode sumbang saran pada siswa kelas ……………………………… tahun pelajaran 2001/2002.</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran dalam pembelajaran Sejarah. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">2. Guru-guru Sejarah perlu memanfaatkan teknik gabungan metode ceramah dengan metode sumbang saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>E. Definisi Operasional Variabel Penelitian </b></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">1. Metode Ceramah adalah:</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.02in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan rumusan metode belajar mengajar.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">2. Metode Sumbang Saran adalah : </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: 0.02in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Suatu teknik atau cara mengajar yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Ialah dengan melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru, atau dapat diartikan pula sebagai cara untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang sangat singkat.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">3. Hasil Belajar Sejarah, adalah: </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.02in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Hasil yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal atau tes dari guru setelah proses mengajar berlangsung dalam satu pokok bahasan selesai.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;"><b>F. Batasan Masalah </b></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"> <span style="font-family: Garamond,serif;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ………………………………</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2002/2003.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ……………..</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><a href="http://www.ziddu.com/download/12602771/propPTKSejarahGabungaCeramahSaran022.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a> </span></div></li>
</ol>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-46595431977889827762010-11-18T23:24:00.000-08:002011-02-15T09:25:14.224-08:00PTK SEJARAH 021<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif; font-size: large;"><b>Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar</b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>BAB I</b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>A. Latar Belakang Masalah </b></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Dalam menggunakan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.<a name='more'></a></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku. Anak didik terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sementara itu ada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Dan, itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita. Pendekatan kontekkstual (</span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>contextual teaching learning/CTL</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">) adalah suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekarang ini pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya menghidupkan kelas secara maksimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang sedemikian cepat.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (</span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>moving about</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;"> dan </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>thinking aloud</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">).</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Khususnya dalam pembelajaran Sejarah, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Pengetahuan Sosial Melalui Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Autentik Pada Siswa Sekolah Dasar.” </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>B. Rumusan Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Sejarah dengan diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. .……………. Kec. ………….Kota …………. tahun pelajaran 2003/2004?</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Bagaimanakah pengaruh gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik terhadap motivasi belajar Sejarah pada siswa Kelas ………. …………………. Kota ……………tahun pelajaran 2003/2004?</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar Sejarah setelah diterapkannya gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ……….. …………. Kec. ………….Kota ……… tahun pelajaran 2003/2004.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar Sejarah setelah diterapkan gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik pada siswa Kelas ………. ……. Kec. ……….. Kota ……….. tahun pelajaran 2003/2004.</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>D. Manfaat Penelitan</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Sejarah dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Sejarah.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sumbangan pemikiran bagi guru Sejarah dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Sejarah di …………. Kec………….. Kota ………. tahun pelajaran 2003/2004</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>E. Penjelasan Istilah </b></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Metode Ceramah adalah:</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Adalah suatu cara penyampain bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.</span></div><ol start="2"><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Metode belajar aktif adalah:</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Suatu proses belajar mengajar yang menghendaki siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (</span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>moving about</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;"> dan </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>thinking aloud</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">).</span></div><ol start="3"><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Motivasi belajar adalah:</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Dorongan dan kemauan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.</span></div><ol start="4"><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Prestasi belajar adalah:</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>F. Batasan Masalah </b></span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa ……………. Kec. ………… Kota …………… tahun pelajaran 2003/2004.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2002/2003.</span></div></li>
<li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan …………………..</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif; font-size: large;"><a href="http://www.ziddu.com/download/12602633/propPTKSejarahGabcerautentik.zip.html"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></a> </span></div></li>
</ol>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-47309015455995171692010-11-18T06:54:00.000-08:002010-11-18T23:09:25.809-08:00PTK PENJASORKES 020<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><span style="font-size: large;"><b>Upaya Meningkatkan Kelincahan dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas……………………………………………tahun pelajaran …</b></span><span style="font-size: medium;"><b> </b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><br />
</div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><span style="font-size: medium;"><b>BAB I</b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><span style="font-size: medium;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><br />
</div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh dunia. Olah raga ini sangat universal. Selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak Sejak tahun 1990 an olah raga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya olah raga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Olah raga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus melawan satu team lainnya. Lapangan . para pemain sepak bola memperebutkan sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga seorang penjaga gawang (goal keeper)</div><a name='more'></a><br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Olah raga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah bola dilapangan dengan menggunakan kaki tetaspi juga terlihat gaya-gaya permainannya dalam memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh karena olah raga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang baik sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Hanya para atlet sepak bola manea Negara yang sukses membina karier di bidang olah raga ini. Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras untuk menjadi atlet sepak bola yang handal dan professional </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">“goallll……!” teriakan ini sungguh identik dengan sepakbola siapapun yang berteriak “ goal” dapat dipastikan akan mengangkat tangan, berdiri, wajah mendongak, mulut terbuka lebar, mata berbinar-binar, hati berbunga-bunga dan diakhiri dengan tengok kanan, tengok kiri sambil mengulurkan tangan dan suara gemuruh . hal ini sungguh kontradiksi dengan sebagian orang yang ada di tempat yang sama yang tidak bisa berteriak” goal..” Mereka duduk diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di depat mulut, sambil menggit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak langkat, mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu ada di dalam permaianan sepak bola, baik di kampong, halaman rumah, sekolah , lapangan kecil atau di stadion yang megah.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Olah raa ini juga dilakukan anak kecil, anak-anak, remaja , pemuda , orang dewasa, priba bahkan wanita. Sepakbola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosik desa hingga kota besar di seluruh dunia. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Sepak bola merupakan olah raga yang simple, sederhana dan murah. Bahkan hamper tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yuang professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak bola dikatakan hamper tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastic, jeruk bali (keprok) atau jerami, kertas, serabut kelapa, yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan pengelolaan yang lebih professional.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola permainan hanya menyerang (Attacktion), mempertahankan (defention) dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa bola , menggiring bola, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh, kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus dimiliki para pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki)</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain merupakan mudah dan sukses untuik mencetak gol, dan mempertahankan kemasukan bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan akan memudahkan pemain tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke hadapan gawang lawan. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Seorang pemain yang mempunyai kelincahan dan kecepatan yang bagus, bola yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan dan tidak mudah dikelabuhi lawan.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; text-indent: 0in;">Berdasarkan uraian-uraian diatas , cabang olah raga bola sepak bola menarik untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepak bola Indonesia semakin diminati masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar dengen club-club di negeri luar. Sedangkan masalah yang khusus menarik untuk dibahas bersama dengan judul “Upaya Meningkatkan Kelincahan dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas……………………………………………tahun pelajaran ………………….</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; text-indent: 0in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; text-indent: 0in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. bagaimana peningkatan prestasi penguasaan dasar-dasar sepak bola bagi siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi?</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Bagaimanakah pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi belajar dasar-dasar sepakbola pada siswa………………………………………..</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; text-indent: 0in;">Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah diterapkan metode demonstrasi.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; text-indent: 0in;">Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>E. Definisi Operasional Variabel</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;"><b> </b>Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini , maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">1. Metode Demonstrasi adalah:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">Suatu pembelajaran yang mendatangkan guru atau pelatih yang memiliki keahlian tertentu untuk memperagakan dihadapan siswa, kemudian siswa diberi kesempatan untuk melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Motivasi belajar adalah</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">Dorongan dan keamanan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang dijaring melalui angkat motivasi.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">3. Prestasi belajar adalah</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="line-height: 200%; margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><a href="http://www.ziddu.com/download/12594612/propPTKPrnjaskesDemonstrasi020.zip.html"><b>DOWNLOAD BAB LANJUTANNYA DISINI!!</b></a> </div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-6013032547282609382010-11-18T06:36:00.000-08:002010-11-18T23:08:55.607-08:00PTK PENJASORKES 019<span style="font-size: large;"><b>Upaya Pengembangan Prestasi Olah Raga di Kelas…, .. Melalui Metode Eksperimen Tahun Pelajaran …………………………</b></span><b> </b><br />
<b><br />
</b><br />
<b>BAB I</b><br />
<b>PENDAHULUAN</b><br />
<br />
A. Latar Belakang Masalah<br />
Banyak orang salah menafsirkan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah sama dengan proses penciptaan prestasi di bidang olah raga. Kesalahan tafsir ini menimbulkan kesalahan juga dalam metode atau cara mengajarkan pendidikan jasmani di sekolah. Padahal, antara pendidikan jasmani dan prestasi olah raga sama-sama memiliki metode dan target namun metode dan targetnya agak berbeda. Meski begitu, pendidikan jasmani bisa dijadikan sebagai awal dari dimulainya metode atau proses penciptaan sebuah prestasi olah raga di sekolah, yang boleh jadi bisa dilanjutkan menjadi sebuah proses penciptaan prestasi secara nasional.<br />
<a name='more'></a><br />
Pendidikaii jasmani, atau kesehatan sesungguhnya memiliki target dan tujuan yang lebih berkaitan pada kesehatan jasmani dan rohani. Melalui pendidikan jasmani, siswa diharapkan dapat tumbuh berkembang secara proporsional, terutama pada aspek jasmani dan rohaninya. Targetnya adalah ingin menciptakan generasi unggul. Yang disiplin, datang tepat waktu, rapi dan santun, bekerja keras, sportif dan kerja sama.<br />
Pendidikan jasmani juga dapat dijadikan proses awal sebagai media penciptaan prestasi olah raga. Karena pendidikan jasmani juga menciptakan siswa yang cekatan dan terampil, salah satu modal untuk menciptakan prestasi sesuai dengan minat serta potensinya. Dalam hal ini, guru harus mengelompokkan potensi-potensi yang ada dari kelompok-kelompok siswa di sekolah tertentu. Kelompok-kelompok ini dapat dibina di luar jam pelajaran pendidikan jasmani atau biasa disebut ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini tidak menutup kemungkinan akan melahirkan atlet - atlet berprestasi yang mampu berkiprah di tingkat nasional maupun internasional.<br />
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menekankan pada aspek kegiatan motorik dan pola hidup sehat yang bertujuan untuk mengembangkan diri siswa (jasmani dan rohani) secara proporsional pada aspek keterampilan gerak (psikomotor), pengetahuan (kognitif), dan sikap (afektif). Pendidikan jasmani juga bisa menjadi media penting untuk pengembangan life skill atau kecapakan hidup. Karena di sini siswa dididik disiplin, mengerjakan sesuatu dengan tertib, pekerja keras, sportif, menghargai peraturan, dan bekerja sama dengan baik.<br />
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak yang mengabaikan pentingnya penyelenggaraan pendidikan jasmani disekolah. Pendidikan jasmani hanya dipandang hanya sebagai bagian mata pelajaran yang perlu disampaiakan di sekolah. Kebanyakan di dunia pendidikan lebih mengutamakan pengembangan mata pelajaran lain terutama mata pelajaran yang menjadi materi UAN/ UNAS. Mereka menilai pendidikan jasmani kurang memiliki nilai yang prospektif ke depan. Hal ini mengakibatkan perkembangan pendidikan jasmani di Indonesia tersendat — sendat.<br />
Berdasarkan uraian diatas, bahwa pendidikan jasmani di sekolah sesungguhnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Oleh sebab itu penulis ingin memilih judul penelitian, “ Upaya Pengembangan Prestasi Olah Raga di Kelas…………………………………. i ……………………………………………….. Melalui Metode Eksperimen Tahun Pelajaran …………………………….<br />
<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :<br />
1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi siswa keas.......... ................. tahun Pelajaran ..................... dengan diterapkannya metode eksperimen ?.<br />
2. Bagaimanakah pengaruh metode eksperimen terhadap motivasi belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas.......... ........... <br />
tahun Pelajaran ………..<br />
<br />
C. Tujuan Penelitian<br />
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk :<br />
1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas……. ………………………………….. tahun Pelajaran …………….. setelah diterapkan metode eksperimen.<br />
2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani khususnya cabang Bola Voly pada siswa kelas…………….……….. tahun Pelajaran………… setelah diterapkan metode eksperimen.<br />
<br />
<br />
D. Manfaat Penelitian <br />
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat :<br />
1. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan mata Pelajaran Penjaskes.<br />
2. Meningkatkan motivasi pada pelajaran Penjaskes.<br />
3. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan mata Pelajaran Penjaskes.<br />
<br />
E. Asumsi<br />
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :<br />
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.<br />
2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik.<br />
3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain.<br />
<br />
F. Batasan Masalah<br />
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi<br />
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas............ ................. Tahun Pelajaran .................... <br />
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Semester Ganjil tahun Pelajaran ...............<br />
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Bola Volly.<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12594313/propPTKPenjasorkesMetodeEksperimen019.zip.html">DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA DISINI!! </a>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-83345684910221470372010-11-18T06:21:00.000-08:002010-11-18T22:34:27.794-08:00PTK PENJASORKES 018<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;"><span style="font-size: large;"><b><i>Memperkenalkan Teknik Dasar Start Jongkok Melalui Metode Ceramah Pada Siswa …………… Tahun Pelajaran………..</i></b></span></div><br />
<br />
<div align="CENTER" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><span style="font-size: medium;"><b>BAB I</b></span></div><div align="CENTER" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.99in; text-indent: -0.95in;"><span style="font-size: medium;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. </div><a name='more'></a><br />
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.</div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.</div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya <i>(Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992).</i> </div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Memperkenalkan pentingnya kesehatan melalui kegiatan olahraga di sekolah merupakan tindakan yang benar. Mendidik siswa supaya peduli kepada nilai penting kesehatan seyogyanya dimulai semenjak pra sekolah hingga remaja. Kesehatan merupakan aset yang tidak bisa diukur dengan uang dan merupakan modal utama dalam mencapai suatu keberhasilan. </div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Pendidikan jasmani di sekolah merupakan jalur formal yang berperan mendidik siswa untuk peduli akan pentingnya kesehatan. Melalui serangkaian kegiatan olah raga siswa di perkenalkan berbagai permaianan misal : sepak bola, lari, lempar lembing, bola basket, dsb. Dengan diperkenalkannya berbagai kegiatan ini di harapkan dapat merangsang minat siswa untuk mencintai olahraga. </div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai bidang. </div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Olahraga banyak sekali jenisnya, misalnya olah raga lapangan seperti sepak bola, basket, badminton, atletik, olah raga air seperti renang, lompat indah, dsb. Masing – masing jenis olah raga tersebut memiliki karakteristik dan aturan yang berbeda. Namun pada tujuannya sama yaitu untuk meningkatkan kesehatan dan mencapai prestasi.</div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Dalam penelitian ini penulis mengambil materi start jongkok yang merupakan dasar dari cabang atletik lari. Atletik merupakan cabang olahraga yang memiliki banyak nomor perlombaan, misalnya lari, lempar, dan jalan cepat. Start jongkok merupakan awalan dalam lari yang merupakan dasar yang harus dikuasai oleh para pelari. Teknik ini dapat dipelajari oleh siswa sebagai bekal pengetahuan mengenai cabang olahraga atletik. </div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.19in;">Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengambil tema start jongkok sebagai media motivasi untuk memperkenalkan cabang olahraga atletik kepada siswa. Maka dalam penelitian ini peneliti memilih judul “ <i>Memperkenalkan Teknik Dasar Start Jongkok Melalui Metode Ceramah Pada Siswa …………… Tahun Pelajaran………..”</i></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="text-indent: 0in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi siswa dengan diterapkannya metode ceramah ?</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Bagaimanakah pengaruh metode ceramah terhadap motivasi belajar pendidikan jasmani pada siswa ?</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="text-indent: 0in;">Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa setelah diterapkan metode ceramah </div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani berenang pada siswa setelah diterapkan metode ceramah </div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><br />
<br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="text-indent: 0in;">Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0in; margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>E. Asumsi</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><b>F. Batasan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;"><b> </b>Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.2in; text-indent: -0.2in;">1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas…………………………….</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester ganjil tahun ajaran ………………….</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;">3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………….</div><div align="JUSTIFY" class="body-text-first-indent" style="margin-left: 0.4in; text-indent: -0.4in;"><a href="http://www.blogger.com/goog_299084278"><br />
</a><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12594314/propPTKPenjaskesMetodeCerama018.zip.html">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</a></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-21789554599098314342010-11-18T04:43:00.000-08:002010-11-18T06:48:44.423-08:00PTK PENJASORKES 017<div class="MsoList2" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 2.85pt;"><b><span style="font-size: large;"><i><span lang="SV">Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Bermain Bola Tangan Pada Siswa……….. Tahun Pelajaran.....</span></i></span></b></div><div class="MsoList2" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 2.85pt;"><br />
</div><div class="MsoList2" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 2.85pt;"></div><div align="center" class="MsoList2" style="margin-left: 71.25pt; text-align: center; text-indent: -0.95in;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoList2" style="margin-left: 71.25pt; text-align: center; text-indent: -0.95in;"><b><span style="font-size: 14pt;">PENDAHULUAN</span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="SV">A. Latar Belakang Masalah</span></b></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV"> </span><span lang="SV">Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV"> Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman.<a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV"> Memasuki Abad ke-21 ini, keadaan SDM kita sangat tidak kompetitif. Menurut catatan <i>Human Development Report</i> Tahun 2003 versi UNDP, peringkat HDI (Human Development Index) atau kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia berada di urutan 112. </span><span lang="PT-BR">Indonesia berada jauh di bawah Filipina (85), Thailand (74), Malaysia (58), Brunai Darussalam (31), Korea Selatan (30), Singapura (28). Organisasi Internasional yang lain juga menguatkan hal itu. <i>International Education Achivement</i> (IEA) melaporkan bahwa kemampuan membaca siswa SD di Indonesia berada pada urutan 38 dari 39 negara yang di survei. Sementara itu, <i>Third Matematics and Society Study</i> (TIMSS), lembaga yang mengukur pendidikan di dunia, melaporkan bahwa kemampuan matematika siswa SMP kita berada pada urutan ke-34 dari 38 negara, sedangkan kemampuan IPA berada di urutan ke-32 dari 38 negara. Jadi, keadaan pendidikan kita memang memprihatinkan. Untuk itu pembaharuan harus dilakukan.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="PT-BR"> Permasalahan ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah mutu kesehatan yang rendah di masyarakat Indonesia. Kepedulian terhadap kesehatan ternyata masih sangat kurang. Hal ini harus di waspadai sebagai bentuk ancaman yang serius terhadap perkembangan anak didik sebagai penerus generasi bangsa.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="PT-BR" style="color: black;"> </span><span lang="SV" style="color: black;">Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan kualitas anak-anak saat ini. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, sistematis dan berkesinambungan. </span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: black;"> Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantiítas yang baik serta benar. Selain itu memperkenalkan anak pada olahraga sejak dini juga dapat membantu mempercepat perkembangan anak lebih sehat. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi dan olahraga merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan guru disekolah. Kerjasama orang tua siswa dengan sekolah akan sangat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.</span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="color: black;"> Pelajaran jasmani merupakan materi pendidikan yang menyangkut ilmu kesehatan dan olah fisik di sekolah. Pelajaran ini bertujuan untuk membangun kesehatan mental dan fisik siswa. Pencapaian prestasi akademis di bangku sekolah tanpa ditunjang dengan mental dan fisik yang sempurna mustahil dapat dicapai.</span><span lang="SV"></span></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span lang="SV"> Permasalahan yang sering timbul di sekolah adalah kurangnya motivasi siswa untuk giat mengikuti pelajaran olahraga. Siswa enggan mengikuti latihan – latihan olahraga yang diselenggarakan oleh guru karena mereka menganggap latihan – latihan tersebut melelahkan. Mereka lebih senang tinggal di kelas dengan berbagai alasan daripada bermain di lapangan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin memilih judul penelitian, “ <i>Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Bermain Bola Tangan Pada Siswa……….. Tahun Pelajaran…………”</i></span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"><b><span lang="SV">B. Rumusan Masalah</span></b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><span lang="SV"> Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi siswa dengan diterapkannya metode inkuiri ?</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 2. Bagaimanakah pengaruh metode inkuiri terhadap motivasi belajar pendidikan jasmani pada siswa ?</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b><span lang="SV">C. Tujuan Penelitian</span></b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="SV"> Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa setelah diterapkan metode inkuiri </span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani berenang pada siswa setelah diterapkan metode inkuiri </span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b><span lang="SV">D. Manfaat Penelitian</span></b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"><span lang="SV"> Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b><span lang="SV">E. Asumsi</span></b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> </span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b><span lang="SV">F. Batasan Masalah</span></b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><b><span lang="SV"> </span></b><span lang="SV">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><span lang="SV"> 1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas…………………………….</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester ganjil tahun ajaran ………………….</span></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><span lang="SV"> 3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………….</span></div><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12594312/propPTKPenjaskesInkuiri017.zip.html"><b style="color: blue;">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></a> <br />
<div class="MsoList2" style="margin-left: 0in; text-align: justify; text-indent: 2.85pt;"><br />
</div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-48964820157318622732010-11-18T04:33:00.000-08:002011-02-15T09:27:37.049-08:00PTK PENJASORKES 016<b><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 16pt;">UPAYA PENGEMBANGAN PRESTASI OLAH RAGA BOLA VOLI MELALUI METODE CERAMAH PLUS PADA SISWA………… TAHUN PELAJARAN……</span></b><br />
<br />
<br />
<div align="center" class="MsoList2" style="margin-left: 71.25pt; text-align: center; text-indent: -0.95in;"><b><span style="font-size: 14pt;">BAB I</span></b></div><div align="center" class="MsoList2" style="margin-left: 71.25pt; text-align: center; text-indent: -0.95in;"><b><span style="font-size: 14pt;">PENDAHULUAN</span></b></div><div align="center" class="MsoList2" style="margin-left: 71.25pt; text-align: center; text-indent: -0.95in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai bidang. <br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Perkembangan olah raga di tanah air saat ini semakin semarak. Berbagai cabang olah raga mulai diminati oleh masyarakat baik di kota maupun di daerah. Antusias masyarakat terhadap perkembangan olahraga di tanah air di tunjukkan dengan dukungan mereka kepada atlet – atlet yang berlaga di kejuaraan baik tingkat nasional maupun internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang diselenggarakan di daerah maupun di ibukota selalu dipadati oleh penonton, misalnya liga sepak bola Indonesia (Liga Djarum). Para seporter masing – masing kesebelasan memberikan dukungan moril maupun materiil kepada kesebelasan kesayangannya. Tak hanya sepak bola cabang olah raga yang lain seperti badminton, bola voli, basket, tenis lapangan dan tenis meja juga semarak di berbagai penjuru tanah air.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Mencermati fenomena diatas tepat sekali kirannya bahwa saat ini olahraga telah menempati ruang khusus pada masyarakat Indonesia. Olahraga menjadi bukan sekedar kebutuhan namun juga hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu piminat olahraga hanya di dominasi oleh para lelaki dewasa saat ini para wanita dan anak – anak kecil pun juga menaruh minat yang sangat besar kepada perkembangan olah raga. </div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Kepedulian masyarakat kepada olahraga juga ditunjukkan dengan pembinaan atlet – atlet daerah. Kerjasama dengan pemerintah di daerah masing – masing bibit – bibit unggul yang dimiliki masing - masing daerah didik untuk mampu menjadi atlet berprestasi baik ditingkat daerah, propinsi maupun tingkat nasional hingga internasional. Maka tidak mengherankan apabila di daerah mulai bermunculan club – club olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang olahraga.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan sebagai wadah mendidik siswa untuk cerdas, terampil, dan memiliki wawasan yang luas juga dapat berfungsi untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga. Mencari bibit unggulan tidaklah mudah harus ada suatu kerjasama antara lembaga masyarakat dan berbagai pihak terkait. Seorang siswa yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu harus dibina secara baik dan aktif supaya siap berprestasi.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Permasalahan yang sering dihadapi sekolah dalam membina siswa dalam bidang olahrga adalah kurangnya motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga tertentu. Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata. Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri dalam cabang olah raga tertentu yang di gemari padahal mereka memiliki minat dan bakat dalam bidang tersebut.</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Sedangkan berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahn diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.</div><div class="MsoNormalCxSpLast" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;"> Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pelajaran jasmani. Dalam penelitian ini materi yang dipilih adalah cabang olahraga bola voli karena olah raga ini merupakan salah satu olahraga yang populer. Dalam penelitian ini peneliti memilih judul penelitian, “ <i>Upaya Pengembangan Prestasi Olah raga Bola Voli Melalui Metode Metode Ceramah Plus Pada Siswa………Tahun Pelajaran………..”</i></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"> Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani bagi siswa dengan diterapkannya metode ceramah plus ?</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 2. Bagaimanakah pengaruh metode ceramah plus terhadap motivasi belajar pendidikan jasmani pada siswa ?</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"> Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa setelah diterapkan metode ceramah plus </div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani berenang pada siswa setelah diterapkan metode ceramah plus </div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><br />
</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b>D. Manfaat Penelitian</b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="text-align: justify; text-indent: 0in;"> Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"></div><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"></span> <br />
<div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><b>E. Asumsi</b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal sampai akhir pelajaran.</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru dengan baik</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> </div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"><b>F. Batasan Masalah</b></div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"><b> </b>Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 14.25pt; text-align: justify; text-indent: -14.25pt;"> 1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas…………………………….</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester ganjil tahun ajaran ………………….</div><div class="MsoBodyTextFirstIndent" style="margin-left: 28.5pt; text-align: justify; text-indent: -28.5pt;"> 3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………….<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/12592368/propPTKPenjaskes16.zip.html"><b><span style="font-size: medium;">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</span></b></a> </div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-42482785853398030402010-11-18T03:46:00.000-08:002010-11-18T03:47:20.488-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 001<div class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><b><span style="font-size: large;">Penerapan Metode Belajar Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang Bahasa Indonesia Pada Siswa </span></b><b><br />
</b></div><div align="center" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>BAB I</b></div><div align="center" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div align="center" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>A. Latar Belakang </b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Di dalam pengajaran Bahasa Indonesia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Ketiga aspek itu berturut-turut menyangkut ilmu pengetahuan, perasaan, dan keterampilan atau kegiatan berbahasa. Ketiga aspek tersebut harus berimbang agar tujun pengajaran bahasa yang sebenarnya dapat dicapai. Kalau pengajaran bahasa terlalu banyak mengotak-atik segi gramatikal saja (teori), murid akan tahu tentang aturan bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam tuturan maupun tulisan dengan baik.<br />
<a name='more'></a></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Bahasa Indonesia erat kaitannya dengan guru bahasa Indonesia, yakni orang-orang yang tugasnya setiap hari membina pelajaran bahasa Indonesia. Dia adalah orang yang merasa bertanggung jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Dia juga yang akan selalu dituding oleh masyarakat bila hasil pengajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak memuaskan. Berhasil atau tidaknya pengajaran bahasa Indonesia memang diantaranya ditentukan oleh faktor guru, disamping faktor-faktor lainya, seperti faktor murid, metode pembelajaran, kurikulum (termasuk silabus), bahan pengajaran dan buku, serta yang tidak kalah pentingnya ialah perpustakaan sekolah dengan disertai pengelolaan yang memadai.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sekarang ini pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, dari Taman Kanak-kanak sampai SLTA, bahkan sampai perguruan tinggi. Menurut Mulyono Sumardi, ketua Himpunan Pembina Bahasa Indonesia menyatakan bahwa, “Dalam dunia Pendidikan, keterampilan berbahasa Indonesia perlu mendapatkan tekanan yang lebih banyak lagi, mengingat kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pelajar ini juga disebabkan oleh kualitas guru, dari pihak lain munculnya anggapan bahwa setiap orang Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia. Anggapan ini justru ikut merunyamkan dunia kebahasaan Indonesia itu sendiri. (JS. Badudu. 1988: 74).</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Pelajaran mengarang sebenarnya sangat penting diberikan kepada murid untuk melatih menggunakan bahasa secara aktif. Disamping itu pengajaran mengarang di dalamnya secara otomatis mencakup banyak unsur kebahasaan termasuk kosa kata dan keterampilan penggunaan bahasa itu sendiri dalam bentuk bahasa tulis. Akan tetapi dalam hal ini guru bahasa Indonesia dihadapkan pada dua masalah yang sangat dilematis. Di satu sisi guru bahasa harus dapat menyelesaikan target kurikulum yang harus dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sementara di sisi lain porsi waktu yang disediakan untuk pelajaran mengarang relatif terbatas, padahal untuk pelajaran mengarang seharusnya dibutuhkan waktu yang cukup panjang, karena diperlukan latihan-latihan yang cukup untuk memberikan siswa dalam karang-mengarang. Dari dua persoalan tersebut kiranya dibutuhkan kreaivitas guru untuk mengatur sedemikian rupa sehingga materi pelajaran mengarang dapat diberikan semaksimal mungkin dengan tidak mengesampingkan materi yang lain.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sekolah kita pada umumnya agak mengabaikan pelajaran mengarang. Ada beberapa faktor penyebabnya yaitu, (1) sistem ujian yang biasanya menjabarkan soal-soal yang sebagian besar besifat teoritis, (2) kelas yang terlalu besar dengan jumlah murid berkisar antara empat puluh sampai lima puluh orang.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Materi ujian yang bersifat teoritis dapat menimbulkan motivasi guru bahasa mengajarkan materi mengarang hanya untuk dapat menjawab soal-soal ujian, sementara aspek keterampilan diabaikan. Sedangkan dengan kelas yang besar konsekuensi biasanya guru enggan memberikan pelajaran mengarang, karena ia harus memeriksa karangan murid-muridnya yang berjumlah mencapai empat puluh sampai lima puluh lembar, kadang hal itu masih harus berhadapan dengan tulisan-tulisan siswa yang notabene sulit dibaca. Belum lagi ia harus mengajar lebih dari satu kelas atau mengajar di sekolah lain, berarti yang harus diperiksa empat puluh kali sekian lembar karangan. Oleh karena itu, tidak jarang guru yang menyuruh muridnya mengarang hanya sebulah sekali atau bahkan sampai berbulan-bulan. </div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Disamping hal-hal tersebut di atas ada asumsi sebagian guru yang menganggap tugas mengarang yang diberikan kepada siswa terlalu memberatkan atau tugas itu terlalu berat untuk siswa, sehingga ia merasa kasihan memberikan beban berat tersebut kepada siswanya. Ia terlalu pesimis dengan kemampuan muridnya. Asumsi tersebut tidak bisa dibenarkan, karena justru dengan seringnya latihan-latihan yang diberikan akan membuat siswa terbiasa dengan hal itu. Kita tahu baha ketermpilan berbahasa akan dapat dicapai dengan baik bila dibiasakan. Kalau guru selalu dihantui oleh perasaan ini dan itu, bagaimana muridnya akan terbiasa menggunakan bahasa dengan sebaik-baiknya?</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan<i> Metode Belajar Tuntas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengarang Bahasa Indonesia Pada Siswa ……………Tahun Pelajaran…………………………</i>”.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:</div><ol><li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siwa dengan diterapkannya metode Belajar Tuntas dalam belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas ……………………………………?</div></li>
<li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Bagaimanakah pengaruh metode Belajar Tuntas terhadap motivasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas ………………………….?</div></li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><ol><li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode Belajar Tuntas pada siswa kelas ……………………………………..</div></li>
<li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode Belajar Tuntas dalam belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas …………………………..</div></li>
</ol><div align="justify" class="western" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>D. Hipotesis Tindakan</b></div><div align="justify" class="western" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</div><div align="justify" class="western" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>E. Kegunaan Penelitian</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.75in;">Penelitain ini dapat memberikan manfaat bagi:</div><ol><li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia.</div></li>
<li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.</div></li>
<li> <br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><a href="http://www.blogger.com/goog_1669247472"><br />
</a></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><a href="http://www.ziddu.com/download/9288096/propptk001.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a> </div></li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><br />
</div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-19091427880830570792010-11-18T03:45:00.000-08:002010-11-18T03:48:48.926-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 002<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Pembelajaran Kontekstual Model Pengajaran Berbasis Masalah yang Efektif Dalam Meningkatkan Prestasi dan Penguasaan Materi Pelajaran IPA Pada Siswa</b></span></div><br />
<div style="text-align: center;"><title>BAB I</title><style type="text/css">
<!--
@page { size: 8.47in 11.22in; margin-right: 1.18in; margin-top: 1.58in; margin-bottom: 0.49in }
P { margin-bottom: 0.08in; direction: ltr; color: #000000; text-align: left; widows: 2; orphans: 2 }
P.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; so-language: en-US }
P.cjk { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; so-language: zxx }
P.ctl { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; so-language: ar-SA }
-->
</style></div><div style="text-align: center;"></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><br />
<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>A. Latar Belakang</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan terus-menerus dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumberdaya yang berkualitas akan menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.<br />
<a name='more'></a></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menigkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan lain, dan peningkatan mutu manajemen sekolah, namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang memadai.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar akif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (<i>moving about</i> dan <i>thinking aloud</i>) </div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis penulis mengambil judul “Pembelajaran Kontekstual Model Pengajaran Berbasis Masalah Yang Efektif Dalam Meningkatkan Prestasi dan Penguasaan Materi Pelajaran IPA Pada Siswa ………………………………….. Tahun Pelajaran .....” </div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:</div><ol><li>Bagaimanakah peningkatan prestasi dan penguasaan materi pelajaran IPA dengan diterapkannya metode pembelajaran kontektual model pembelajarn berbasis masalah pada siswa Kelas ……………………………………. Tahun Pelajaran ....?<br />
</li>
<li>Bagaimanakah pengaruh pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dalam membantu siswa meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar IPA pada siswa Kelas ……………………………………. Tahun Pelajaran ....?<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><ol><li>Ingin mengetahui bagaimana prestasi, pemahaman dan penguasaan mata pelajaran IPA setelah diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah pada siswa Kelas …………………………………. Tahun Pelajaran .....<br />
</li>
<li>Mengetahui pengaruhnya metode pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah dalam meningkatkan prestasi dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPA setelah diterapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbasis masalah pada siswa Kelas ………………………………………… Tahun Pelajaran .....<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="justify" class="western" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>D. Hipotesis Tindakan</b></div><div align="justify" class="western" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</div><div align="justify" class="western" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".</div><div align="justify" class="western" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>E. Manfaat Penelitian</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:</div><ol><li>Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar IPA<br />
</li>
<li>Sumbangan pemikiran bagi guru dalam proses belajar-mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar IPA di ………………………………… Tahun Pelajaran .....<br />
</li>
<li>Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran IPA.<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in;"></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>F. Definisi Operasional Variabel</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</div><ol><li>Metode pembelajaran konstesktual berbasis masalah:<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran</div><ol start="2"><li>Motivasi belajar adalah:<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. </div><ol start="3"><li>Prestasi belajar adalah:<br />
</li>
</ol><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran ……………...</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>G. Batasan Masalah</b></div><div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</div><ol><li>Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ……………………………………………. Tahun Pelajaran .....<br />
</li>
<li><span lang="fi-FI">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober tahun pelajaran </span><span lang="fi-FI">.....</span><br />
</li>
<li>Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………..<div align="justify" class="western" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288100/propptk02.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD FILE SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a></div></li>
</ol>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-28775332377536210792010-11-18T03:44:00.000-08:002010-11-18T03:49:59.679-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 003<div style="text-align: center;"><span style="font-size: large;"><b>Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share Pada Siswa</b></span></div><br />
<title></title><style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
-->
</style> <br />
<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>BAB I</b></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>PENDAHULUAN</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.<a name='more'></a></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Tampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (</span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>peer teaching</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>cooperative learning</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;">. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam kelompok. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>cooperative learning</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;"> bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran </span><span style="font-family: Garamond,serif;"><i>cooperative learning</i></span><span style="font-family: Garamond,serif;"> bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Kekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian balikan terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share Pada Siswa ………………………………………..Tahun Pelajaran ....”. </span> </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>B. Rumusan Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:</span></div><ol><li><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Apakah pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share berpengaruh terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas ……………………… tahun pelajaran ....?</span></div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share pada siswa Kelas …………………………………. tahun pelajaran ....?</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Berdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:</span></div><ol><li> <span style="font-family: Garamond,serif;">Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas …………………………………..tahun pelajaran .....</span></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share pada siswa ………………………………………………</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">....<span lang=""><b> D. Hipotesis Tindakan</b></span></div><div align="JUSTIFY" lang="" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.3in; text-indent: 0.89in;">"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>E. Pentingnya Penelitian</b></span></div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial oleh guru Kelas ……………………………………. tahun pelajaran .....</span></div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.</span></div></li>
</ol><ol start="3"><li><span style="font-family: Garamond,serif;">Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.</span></li>
<li><span style="font-family: Garamond,serif;">Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.</span></li>
<li><span style="font-family: Garamond,serif;">Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.</span></li>
<li><span style="font-family: Garamond,serif;">Sumbangan pemikiran bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.</span></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>F. Definisi Operasional Variabel</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</span></div><ol><li><span style="font-family: Garamond,serif;">Metode pembelajaran kooperatif model Think-Pair-Share adalah: </span><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.</span></div><ol start="2"><li><span style="font-family: Garamond,serif;">Motivasi belajar adalah:</span></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. </span> </div><ol start="3"><li> <span style="font-family: Garamond,serif;">Prestasi belajar adalah:</span></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.</span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>G. Batasan Masalah</b></span></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:</span></div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><span lang="fi-FI">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas ……………………………. tahun pelajaran </span></span><span style="font-family: Garamond,serif;"><span lang="fi-FI">.....</span></span></div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran .....</span></div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………………</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><a href="http://www.ziddu.com/download/9288099/propptk003.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a></div>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-49111171848807372882010-11-18T03:41:00.000-08:002010-11-18T03:50:37.610-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 004<span style="font-size: large;"><b>Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kembali Kesulitan Materi Pelajaran Pada Siswa</b></span><br />
<br />
<title></title><style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0in; line-height: 200%; text-align: center }
-->
</style> <br />
<title>BAB I</title><style type="text/css">
<!--
@page { margin-right: 1.18in; margin-top: 1.58in; margin-bottom: 0.79in }
P { margin-bottom: 0in; direction: ltr; color: #000000; line-height: 200%; text-align: center; widows: 2; orphans: 2 }
P.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; so-language: en-US }
P.cjk { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt }
P.ctl { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; so-language: ar-SA }
A:link { so-language: zxx }
-->
</style><br />
<div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><b>BAB I</b></div><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><br />
</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: -0.26in;"><b>A. Latar Belakang Masalah </b></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Akhir dari rangkaian proses belajar mengajar adalah tes akhir suatu mata pelajaran yang dilakukan melalui tes formatif, tes akhir cawu, tes akhir semester atau tes ujian kenaikan kelas bagi siswa kelas enam sekolah dasar. Di dalam menghadapi tes ujian kenaikan kelas bagi siswa Kelas ………………. sekolah dasar perlu adanya <i>refreshing</i> terhadap materi ajar yang telah diterima oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.<br />
<a name='more'></a></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Bagaimanakah caranya agar siswa tidak melupakan materi pelajaran yang telah diterimanya agar siswa nantinya siap menghadapi ujian kenaikan kelas yang siap atau tidak siap harus mereka hadapi. Bagaimanakah membuat suatu materi ajar agar agar tidak terlupakan oleh anak didik. Dalam hal ini guru harus mencari metode untuk mengingatkan segala memori di benak siswa yang telah mereka terima. Guru harus bisa membangkitkan kembali memori itu.</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Salah satu metode pengajaran yang bisa membuat anak bisa dan harus mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka terima adalah cara belajar aktif model pembelajaran meninjau ulang kesulitan pada materi pelajaran.</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang hanyalah kegiatan belajar aktif. </div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Agar belajar manjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka haru menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (<i>moving about dan thinking aloud</i>).</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan tersebut di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ <i>Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kembali Kesulitan Materi Pelajaran Pada Siswa Kelas …………………………………….. Tahun Pelajaran ....</i>”.</div><div class="western" style="text-align: left;"><br />
</div><div class="western" style="margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><b>B. Permasalahan</b></div><div class="western" style="margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: 0.5in;">Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: </div><ol style="text-align: left;"><li> <div class="western">Bagaimanakah tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika siswa Kelas ………………………………………. Tahun Pelajaran ....? </div></li>
<li> <div class="western">Bagaimanakah tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika yang telah diterima siswa dalam menghadapi ujian kenaikan kelas? </div></li>
<li> <div class="western" style="line-height: 200%;">Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model meninjau kembali pada materi pelajaran dalam mengingatkan kembali materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa Kelas ……………………………………….Tahun Pelajaran ....?</div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left;"><br />
</div><div class="western" style="margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><b>C. Tujuan Penelitian</b></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.26in; text-align: left; text-indent: 0.52in;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><ol style="text-align: left;"><li> <div class="western" style="line-height: 200%;">Mengetahui tingkat pengusasaan materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa Kelas ………………………..Tahun Pelajaran .....</div></li>
<li> <br />
<div class="western" style="line-height: 200%;">Mengetahui pengaruh metode belajar aktif model meninjau kembali kesulitan pelajaran matematika pada siswa Kelas ………………………………… Tahun Pelajaran .....</div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><span lang=""><b>D. Hipotesis Tindakan</b></span></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.3in; text-align: left; text-indent: 0.89in;"><span lang="">Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:</span></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.3in; text-align: left; text-indent: 0.89in;"><span lang="">"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas …………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".</span></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><b>E. Manfaat Penelitian</b></div><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left; text-indent: 0.75in;">Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:</div><ol style="text-align: left;"><li> <div class="western" style="line-height: 200%;">Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.</div></li>
<li> <div class="western" style="line-height: 200%;">Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.</div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><br />
</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>F. Penjelasan Istilah </b></span></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</span></div><ol style="text-align: left;"><li> <div class="western" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Metode kooperatif adalah:</span></div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama</span></div><ol start="2" style="text-align: left;"><li><div class="western" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Motivasi belajar adalah:</span></div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. </span></div><ol start="3" style="text-align: left;"><li> <div class="western" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Prestasi belajar adalah:</span></div></li>
</ol><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.5in; text-align: left;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran matematika.</span></div><div class="western" style="line-height: 200%; text-align: left;"><br />
</div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Garamond,serif;"><b>G. Batasan Masalah</b></span></div><div class="western" style="line-height: 200%; margin-left: 0.25in; text-align: left; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</span></div><ol style="text-align: justify;"><li style="text-align: left;"> <div class="western" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ……………………………….tahun pelajaran 2003/2004.</span></div></li>
<li style="text-align: left;"> <div class="western" style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun palajaran 2003/2004.</span></div></li>
<li> <div class="western" style="line-height: 200%;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Garamond,serif;">Materi yang disampaikan adalah pokok bahsan</span>…………………..</div><br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288098/propptk004.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a> </div></li>
</ol>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-19365790836023596792010-11-18T03:37:00.000-08:002010-11-18T03:51:34.930-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 005<b>Peningkatan Prestasi Belajar PKn melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Struktural pada Siswa </b><br />
<br />
<br />
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
A. Latar Belakang Masalah<br />
Dalam dunia pendidikan paradigma lama mengenai proses belajar mengajar bersumber pada teori (atau lebih tepatnya asumsi) tabula rasa John Locke yang menyatakan bahwa pikiran anak seperti kertas kosong yang putih dan siap menunggu coretan-coretan gurunya. Dengan kata lain, otak seorang anak sepeti botol kosong yang siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebikaksanaan sang mahaguru.<br />
<a name='more'></a><br />
Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama tersebut. Teori, penelitian dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa para guru sudah harus mengubah paradigma pengajaran. Kita perlu menelaah kembali praktik-praktif pembelajaran di sekolah-sekolah . peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan anak didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.<br />
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahua. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi . lebih celaka lagi siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengajar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi.<br />
Tampaknya perlu adanya perubahan dalam menelaah proses belajar siswa interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanya kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesame siswa yang lainnya. Bahkan banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (pear teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. System pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesame siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai system “ pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam system ini, guru bertindak sebagai fasilitator.<br />
Ada beberapa alas an penting mengapa system pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi social, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.<br />
Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugarkan para siswa untuk bekerja dalam kelompok.<br />
Sayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan negative memang bermunculan dalam pelaksanaan metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasan dan kekecewaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang.<br />
Berbagai dampak negative dalam menggunakan metode kerja kelompok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkenalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok melainkan pada penstrukturannya, jadi system pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsure pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama dan proses kelompok.<br />
Kekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam menggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan tanggung jawab pribadinya karena ada system akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.<br />
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran kooperatif model Struktural terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “ Peningkatan Prestasi Belajar PKn melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model Struktural pada Siswa kelas ………………………. Tahun pelajaran………………………………………….<br />
<br />
B. Rumusan Masalah<br />
Merujuk pada uraian latar belakang di atas dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:<br />
1. Apakah pembelajaran kooperatif model Struktural berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas ………………………………….tahun pelajaran………………………………<br />
2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran PKn dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Struktural pada siswa kelas……………………………tahun pelajaran…………………………<br />
<br />
C. Tujuan Penelitian<br />
Berdasarkan atas rumusan masalah di atas , maka tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:<br />
1. Ingin mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together terhadap hasil belajar PKn siswa kelas……………………………. Tahun pelajaran …………………<br />
2. Ingin mengetahui bagaimanakah pemahaman dan penguasaan mata pelajaran PKn setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model Struktural pada siswa ……………………………. Tahun Pelajaran………………..<br />
<br />
D. Manfaat Hasil Penelitian<br />
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model Struktural dalam Pembelajaran PKn <br />
2. Sebagai penentuan kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn .<br />
3 Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.<br />
4. Dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap social untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.<br />
5. Menambah pengetahuan dan wawaan penulis tentang peranan guru PKn dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar PKn <br />
6. Sumbangan pemikiran bagi guru PKn dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar PKn <br />
<br />
E. Definisi Operasional Variabel<br />
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:<br />
1. Metode pembelajaran kooperatif adalah<br />
Pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesame siswa sebgai latihan hidup di dalam masyarakat nyata.<br />
2. Motivesi belajar adalah<br />
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.<br />
3. Prestasi belajar adalah<br />
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.<br />
<br />
F. Batasan Masalah<br />
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:<br />
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas…………………tahun pelajaran…………………………<br />
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan April semester genap tahun pelajaran …………………………..<br />
3. Meteri yang disampaikan adalah pokok bahasan………………………<br />
<br />
<a href="http://www.ziddu.com/download/9288097/propptk005.zip.html"><span style="font-size: large;"><b>DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</b></span></a>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-15074892831673701422010-11-18T03:36:00.000-08:002010-11-18T03:51:58.484-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS 06<span style="font-size: large;"><b>Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa</b></span><br />
<br />
<br />
<div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>BAB I</b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.<br />
<a name='more'></a></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Terhadap perbedaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya. Untuk sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode tanya jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang lain mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode demonstrasi atau eksperimen. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Roestiyah, N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah stategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang. Dan, itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita! Pendekatan kontekkstual (<i>contextual teaching learning</i>/CTL) adalah suatu pendekatan pengajaran yang dari karakteristiknya memenuhi harapan itu. Sekrang ini pengajaran kontekstual menjadi tumpuan harapan para ahli pendidikan dan pengajaran dalam upaya ‘menghidupkan’kelas secara maksimal. Kelas yang ‘hidup’ diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang sedemikian cepat.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (</span><span lang="sv-SE"><i>moving about</i></span><span lang="sv-SE"> dan </span><span lang="sv-SE"><i>thinking aloud</i></span><span lang="sv-SE">) </span> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evalasi.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia Indonesia.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran struktural dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka diadakan penelitian dengan judul </span><span lang="sv-SE"><i>Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Dan Pemahaman Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas ......................</i></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:</div><ol><li><br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa ......................................... Tahun Pelajaran ..............</span></div></li>
<li><br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Bagaimanakah pengaruh metode belajar aktif model pengajaran terarah terhadap motivasi belajar IPS pada siswa Kelas ......................... Tahun Pelajaran.............................</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>C. Pemecahan Masalah </b> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Pemecahan masalah yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah, dengan menerapkan metode belajar ini diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>D. Batasan Masalah </b> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</div><ol><li><br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas ........................ Tahun Pelajaran.......................Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan September tahun pelajaran 2008/2009.</span></div></li>
<li><br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Materi yang disampaikan adalah pokok perkembangan teknologi untuk produksi dan, komunikasi dan transportasi.</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>E. Tujuan Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.52in;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas .......... Tahun Pelajaran.................................Mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah pada siswa Kelas ..................... Tahun Pelajaran ......................................</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>F. Manfaat Penelitan</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:</div><ol><li><br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru IPS dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.</div></li>
<li><br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Sumbangan pemikiran bagi guru IPS dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar IPS.</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><b>G. Definisi Operasional Variabel</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</div><ol><li> <div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Metode belajar aktif model pengajaran terarah adalah:</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan guru mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siwa atau mengapatkan hipotesis atau simpulan mereka.</div><ol start="2"><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Motivasi belajar adalah:</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. </div><ol start="3"><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Prestasi belajar adalah:</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.</div> <b><a href="http://www.ziddu.com/download/9288304/PTKMetodePengajaranTerarah.zip.html"><span style="font-size: large;">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</span></a><br />
</b>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-35054343836922761712010-11-18T03:34:00.000-08:002010-11-18T03:52:30.020-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 007<span style="font-size: large;"><b>Upaya Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas</b></span><br />
<br />
<title></title><style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
-->
</style> <br />
<div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>BAB I</b></div><div align="CENTER" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Kualitas pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. <span lang="sv-SE">Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Dengan kata lain upaya peningkatan kualitas sekolah adalah merupakan tindakan yang tidak pernah terhenti, kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.<a name='more'></a></span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan yang meliputi, tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti, teknis sumber belajar, sangat diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang berkualitas. Tenaga pendidik/guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup, dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung (Combs, 1984:11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan professional yang tinggi. Dalam hubungan ini maka untuk mengenal siswa-siswanya dengan baik, guru perlu memiliki kemampuan untuk melakukan diagnosis serta mengenal dengan baik cara-cara yang paling efektif untuk membantu siswa tumbuh sesuai dengan potensinya masing-masing.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;"><span lang="sv-SE">Proses pembelajaran yang dilakukan guru memang dibedakan keluasan cakupannya, tetapi dalam konteks kegiatan belajar mengajar mempunyai tugas yang sama. Maka tugas mengajar bukan hanya sekedar menuangkan bahan pelajaran, tetapi </span><span lang="sv-SE"><i>teaching is primarily and always the stimulation of learner </i></span><span lang="sv-SE">(Wetherington, 1986:131-136), dan mengajar tidak hanya dapat dinilai dengan hasil penguasaan mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah perkembangan pribadi anak, sekalipun mempelajari pelajaran yang baik, akan memberikan pengalaman membangkitkan bermacam-macam sifat, sikap dan kesanggupan yang konstruktif.</span></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Dengan tercapainya tujuan dan kualitas pembelajaran, maka dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evalusi dengan berbagai factor yang sesuai dengan rumusan beberapa tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat keberhasilan belajar mengajar, dapat dilihat dari daya serap anak didik dan persentase keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus. Jika hanya tujuh puluh lima persen atau lebih dari jumlah anak didik yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan kurang (di bawah taraf minimal), maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya ditinjau kembali.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sementara itu teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek tersebut yang cenderung diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana pendidikanlah yang terpenting. Padahal kalau dikaji lebih lanjut, setiap pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon manusia seutuhnya.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran terstruktur dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta didik atau siswa berbeda.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Khususnya dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial, agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran terstruktur, guru akan memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada siswa. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Dari latar belakang masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian untuk melihat pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Upaya Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SDN ABC Jakarta Pusat Tahun Pelajaran 2008/2009”. </div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:</div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Apakah pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas berpengaruh terhadap hasil belajar Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat?</div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Bagaimanakah pengaruh pembelajaran terstrutur dengan pemberian tugas terhadap motivasi belajar siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat?</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>C. Batasan Masalah </b> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:</div><ol><li> <br />
<br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.</div></li>
<li><br />
<br />
<br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun ajaran 2008/2009.</div></li>
<li><br />
<br />
<br />
<div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>D. Tujuan Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Berdasar atas perumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:</div><ol><li> <div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas terhadap hasil belajar Pengetahuan Sosiall siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.</div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Untuk mengungkap pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas terhadap motivasi belajar Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN ABC Jakarta Pusat.</div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>E. Kegunaan Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran terstruktur dan pemberian tugas dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">2. Guru-guru Pengetahuan Sosial perlu memanfaatkan teknik pembelajaran terstruktur dan pemberian tugas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam hal kualitas proses maupun kualitas hasil.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa memerlukan perhatian guru.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: -0.26in;"><b>F. Definisi Operasional Variabel Penelitian </b> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">1. Pembelajaran Terstruktur, adalah suatu bentuk kegiatan kurikuler sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran terstruktur dimulai dengan menyampaikan tujuan dan juga kata kunci, diteruskan dengan pemberian materi yang sesuai dengan tujuan, dan pemberian tugas berupa soal-soal yang dikerjakan dirumah.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">2. Pemberian Tugas, adalah catatan guru yang dicantumkan dalam lembar jawaban siswa, setelah guru meneliti jawaban, yang dapat digunakan oleh siswa di dalam memperdalam materi yang diberikan sesuai dengan materi soal. Dalam pemberian tugas ini pekerajaan dikemtugas kepada siswa.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.52in; text-indent: -0.26in;">3. Hasil Belajar Pengetahuan Sosial, adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal atau tes dari guru setelah proses mengajar berlangsung dalam satu pokok bahasan selesai.</div> <b><a href="http://www.ziddu.com/download/9288346/propptk007.zip.html"><span style="font-size: large;">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!!</span></a><br />
</b>D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3234990162303911846.post-24001615951322225102010-11-18T03:32:00.000-08:002010-11-18T03:52:57.877-08:00PENELITIAN TINDAKAN KELAS KODE 008<span style="font-size: large;"><b>Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Tuntas Pada Siswa Kelas</b></span><br />
<br />
<title></title><style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
-->
</style> <br />
<div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>BAB I</b></div><div align="CENTER" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>PENDAHULUAN</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>A. Latar Belakang Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Menurut teori psikologi, anak yang rasional selalu bertindak sesuai tingkatan perkembangan umur mereka. Ia mengadakan reaksi-reaksi terhadap lingkungannya, atau adanya aksi dari lingkungan maka ia melakukan kegiatan atau aktivitas. Dalam pendidikan kuno aktivitas anak tidak pernah diperhatikan karena menurut pandangan mereka anak dilahirkan tidak lain sebagai “orang dewasa dalam bentuk kecil”. Ia harus diajarkan menurut kehendak orang dewasa. Karena itu ia harus menerima dan mendengar apa-apa yang diberikan dan disampaikan orang dewasa/guru tanpa dikritik. Anak tak obahnya seperti gelas kosong yang pasif menerima apa saja yang dituangkan ke dalamnya.<br />
<a name='more'></a></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Pandangan yang lebih maju (modern) menganggap hal tersebut di atas sesuatu yang keterlaluan, menyiksa serta mengingkari harkat kemanusiaan anak. Aliran modern ini merombak dan mengubah pandangan itu dan mengantikannya dengan penekanan pada kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Anak aktif mencari sendiri dan bekerja sendiri. dengan demikian anak akan lebih bertanggung jawab dan beani mengambil keputusan sehingga pengertain mengenai suatu persoalan benar-benar mereka pahami dengan baik. Walaupun mereka mengambil keputusan sendiri berdasarkan pertingan kata hatinya, namun putusan mereka tersebut berhubungan juga dengan masyarakat, sebab individu itu baru berarti kalau ia telah berada dalam masyarakat. </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instrukstur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau massage lisan kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Metode yang digunakan untuk memotivasi siswa agar mampu menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun untuk menjawab suatu pertanyaan akan berbeda dengan metode yang diguanakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan pendapatnya sendiri di dalam menghadapi segala persoalan. </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Kita mengenal bermacam-macam teknik penyajian dari yang tradisional, yang digunakan sejak dahulu kala, tetapi juga yang modern, yang digunakan baru akhir-akhir ini saja.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Perkembangan selanjutnya para ahli masih tersu mengadakan penelitian dan eksperimen agar dapat menemukan teknik penyajian yang dipandang paling efektif untuk pelajaran tertentu. apakah hal itu akan terjawab, kita serahkan pada hasil penelitian para ahli tersebut.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Dari bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi meoderen seperti televise, radio, kasset, video-tape, film, head-projector, mesin-belajar dan lain-lain, bahkan telah menggukanan bantuan satelit. Ada pula teknik penyajian yang hanya digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas, tetapi ada pula yang digunakan untuk sejumlah siswa yang tidak terbatas.</div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumuan tujuan intruksional khusus. Sebab dalam kegiaatan belajar mengajar, mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;"><span lang="sv-SE">Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif</span><span lang="sv-SE"><b> </b></span><span lang="sv-SE">harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (</span><span lang="sv-SE"><i>moving about</i></span><span lang="sv-SE"> dan </span><span lang="sv-SE"><i>thinking aloud</i></span><span lang="sv-SE">) </span> </div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis penulis mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Tuntas Pada Siswa Kelas IV SDN ABC Kec. </span>Kota Jakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.”<b> </b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>B. Rumusan Masalah</b></div><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahnnya sebagi berikut:</div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Apakah penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec. </span>Kota Jakarta?</div></li>
<li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec. Kota Jakarta?<b> </b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>C. Pemecahan Masalah </b> </div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in;"></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam, khususnya di SDN ABC Kec. <span lang="sv-SE">Kota Jakarta, salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran tuntas. Dengan menerapkan model pembelajaran ini diharapkan prestasi serta motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dapat meningkat.</span><b> </b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>D. Batasan Masalah </b> </div><ol><li> <div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><span lang="sv-SE">Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas IV </span><span lang="sv-SE">SDN ABC Kec. </span>Kota Jakarta tahun pelajaran 2009/2010.</div></li>
<li><span lang="sv-SE">Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun palajaran </span><span lang="sv-SE">2009/2010.</span><br />
</li>
<li>Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan kisah-kisah Nabi.<b> </b><br />
<br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>E. Tujuan Penelitian</b></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" lang="sv-SE" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.26in; text-indent: 0.52in;">Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:</div><ol><li><span lang="sv-SE">Ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam setelah diterapkannya model pembelajaran tuntas</span><span lang="sv-SE"><b> </b></span><span lang="sv-SE">pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec. </span>Kota Jakarta.<br />
</li>
<li>Ingin mengetahui pengaruh model pembelajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam setelah diterapkan model pembelajaran tuntas<b> </b>pada siswa Kelas IV SDN ABC Kec. Kota Jakarta.<br />
</li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>F. Manfaat Penelitian</b></div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai:</div><ol><li>Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Islam.<br />
</li>
<li>Meningkatkan pestasi prestasi dan motivasi pada pelajaran Pendidikan Agama Islam <br />
</li>
<li>Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam<br />
</li>
<li>Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.<br />
</li>
<li>Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.<b> </b><br />
<br />
<div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;"><b>G. Definisi Operasional Variabel</b></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.25in; text-indent: 0.5in;">Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:</div><ol><li>Model Pengajaran Tuntas adalah:<br />
</li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Merupakan model pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua peserta didik akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar secara maksimal terhadap seluruh bahan yang dipelajari (Ramayulis, 193:2005).</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;">2. Motivasi belajar adalah:</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in;">3. Prestasi belajar adalah:</div><div align="JUSTIFY" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0in; margin-left: 0.5in;">Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.</div> <span style="font-size: large;"><b><br />
</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><a href="http://www.ziddu.com/download/9288410/propptk008.zip.html">DOWNLOAD BAB SELANJUTNYA DISINI!</a></span><br />
<title></title><style type="text/css">
<!--
@page { margin: 0.79in }
P { margin-bottom: 0.08in }
-->
</style> D. Jarwokohttp://www.blogger.com/profile/18157494897334310883noreply@blogger.com0